Jemaah Haji Lansia Asal Purwakarta Ini Telpon Anaknya Minta Bajunya Diantar dan Dijemput ke Madinah
Nek Omi juga meminta agar membawa bajunya yang tertinggal di rumah di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
Editor: Erik S
Ia meminta Nek Omi untuk tidak khawatir, tetap tenang dan fokus menjaga kesehatan dan menjalankan ibadahnya.
Dr Rizki mengatakan walaupun Nek Omi adalah calon haji yang awalnya tidak terdaftar di kloter JKS 38, namun kini ia sudah menjadi anggota Kloter JKS 38.
Petugas tidak boleh membeda-bedakan antara calon haji yang satu dengan lainnya, yang dalam kelompok besar ataupun yang menyusul berangkat.
"Nek Omi sempat menjalani perawatan sampai akhirnya bisa pergi bersama kami. Kami tetap memberikan pelayanan terbaik kepada siapapun. Apalagi lansia yang harus diprioritaskan," katanya.
Ia mengatakan di Kloter JKS 38, terdapat 391 calon haji.
Di antaranya terdapat 50 calon haji berisiko tinggi, termasuk lansia yang terus mendapat pemantauan.
Lima di antaranya menggunakan kursi roda.
Baca juga: Viral Calon Haji Asal Majalengka Minta Turun dari Pesawat untuk Beri Makan Ayam, Idap Demensia
Kloter JKS 38 merupakan kloter penutup Gelombang I keberangkatan haji 1444 H ke Madinah.
Kloter JKS 38 mengalami perombakan besar di hari keberangkatannya.
Awalnya dijadwalkan memberangkatkan 250 jamaah Kota Sukabumi, 80 Kabupaten Bandung, 50 orang dari Kabupaten Sukabumi, dan 57 orang dari Kabupaten Bekasi.
Tapi selanjutnya jemaah dari Kabupaten Sukabumi jadi bergabung dengan Kloter 36 dan jemaah dari Kabupaten Bekasi masuk Gelombang 2.
Namun, kloter ini mendapat tambahan jemaah dari Kota Bandung, Kabupaten Purwakarta, dan Kabupaten Bekasi.
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Kisah Unik Jemaah Haji, Merasa Baju Tertinggal di Purwakarta Nek Omi Minta Anaknya Jemput ke Madinah