Jemaah Haji Solo Wafat Jelang Mendarat di Jeddah, Salat Jenazah Dilakukan di Kabin Pesawat
Seorang jemaah haji Indonesia embarkasi Solo-Yogyakarta Sholeh Ahmadi Jamburi (66), dikabarkan meninggal di kabin pesawat Garuda Minggu (11/6/2023).
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JEDDAH - Kabar duka kembali tersiar dari jemaah haji Indonesia.
Kabar duka kali ini datang dari Jeddah.
Seorang jemaah haji Indonesia embarkasi Solo-Yogyakarta Sholeh Ahmadi Jamburi (66), dikabarkan meninggal di kabin pesawat Garuda Minggu (11/6/2023) dini hari.
Baca juga: Banyak Jemaah Lansia, Petugas Haji Wajib Terapkan 4 Hal Ini
Sholeh dinyatakan meninggal pukul 03.57 WIB di pesawat karena secondary stroke attack dan cardiac arrest.
Jemaah kelompok terbang (kloter) SOC 56 ini meninggal sesaat sebelum pesawat pemuat 395 jamaah haji landing di run way bandara King Abdul Azis International Airport (KAAIA) Jeddah Arab Saudi.
Sholeh wafat Minggu (11/6/2023) Juni 2023 pukul 03.57 dinihari Waktu Indonesia Barat (WIB).
Penerbangan Solo- Jeddah memakan waktu 9 jam.
Sholeh meninggal didampingi istrinya Muryati Suryo Prawiro (65).
Baca juga: Jemaah Haji Diimbau Tak Laksanakan Umrah Wajib Saat Siang Hari
Begitu turun dari pesawat, almarhum langsung diangkut ambulan ke RS Malik Fahd, Makkah untuk dilakukan visum.
Dokter kloter dr Mukharromah Nugrahani yang turut mendampingi. Setelah visum lengkap, baru dikeluarkan Certificate of Date (COD).
Sholeh kelahiran 17 Juni 1957, seminggu lagi hari ulang tahunnya yang ke-66.
Namun takdir berkata lain, Sholeh meninggal di langit Arab, sebelum menginjakkan kakinya di tanah suci.
Sebelum meninggal, Sholeh minta ke kamar mandi untuk buang air besar. Dia kemudian diantar petugas yang didampingi istrinya.
Namum almarhum tiba tiba jatuh tak sadarkan diri.
Di dalam pesawat Garuda nomor penerbangan GIA6156 yang ditumpangi bersama 360 jemaah haji dan petugas, almarhum sempat dirawat beberapa saat.
Salah satu perawat Rofiq Sulthoni S.Kep mengatakan almarhum sudah punya komorbid sebelumnya dan ada riwayat stroke.
Almarhum di pesawat mengalami hipoglikemi. Saat diperiksa kadar gula darahnya 50, dan tensi 80.
"Sempat dilakukan perawatan, kondisinya normal. Tapi sesaat kemudian, terjadi penurunan kesadaran, hingga meninggal,” kata dia.
Jemaah satu kloter menambahkan, almarhum tidak meninggal di kamar mandi. Namun setelah perawatan di pesawat.
Jemaah Salat Jenazah di Pesawat
Ketua Kloter SOC 56 Andriyanto Hadi Waskito mengatakan meski belum dimandikan dan dikafani, seluruh jemaah satu kloter langsung melakukan salat jenazah berjemaah di dalam pesawat dengan bertayamum, sambil duduk di kursi masing-masing.
“Begitu dinyatakan meninggal, kami langsung mengajak seluruh jemaah haji satu kloter di dalam pesawat melakukan doa bersama dan salat jenazah,” kata dia.
Dipimpin pembimbing ibadah, jemaah pun menunaikan shalat jenazah di kabin pesawat.
Kepala Pos Kesehatan Bandara PPIH Arab Saudi dr Novitasari Nurlaela membenarkan almarhum meninggal di pesawat.
"Betul almarhum meninggal di pesawat," kata dokter Novitasari. (Tribunnews.com/Thamzil Thahir)