Momen Keakraban 6 Mursyid Haji Masjid Nabawi dan 13 Petugas Sektor Khusus Jelang 'Berpisah' 15 Hari
Momen keakraban 6 Mursyid Haji Masjid Nabawi dan 13 Petugas Sektor Khusus terlihat jelang perpindahan tugas mereka.
Editor: Dewi Agustina
"Meski shift kami berbeda, tapi ikatan rasanya selalu sama, melayani jamaah dengan hati," kata Jasruddin.
Keceriaan itu, bersamaan saat ratusan ribu jamaah Salat Jumat meninggalkan Nabawi.
"Insyallah, kami hanya pindah tugas 15 hari di Mina, Mekah. Setelah itu kami kembali tugas ke Madinah, hingga bulan Agustus," katanya.
Total personel Posko Seksus Nabawi ada 48 personel.
Mereka terdiri dari Linjam (perlindungan jamaah), layanan lansia, tim penanganan krisis dan pertolongan pertama pada Jamaah Haji (PKP3JH) kemenag, tim Emergency Medical Team (EMT) Kemenag, dan bimbingan ibadah.
Baca juga: Tangis Jemaah Lansia, Ingat Almarhum Istri, Butuh Pendamping Khusus Agar Ibadah Haji Maksimal
Ke-48 petugas itu, sejak misi haji dimulai, 22 Mei 2023, disebar di lima posko gerbang Nabawi.
Mereka bekerja 3 shift; 24 jam, 7 hari non-stop.
Shift pagi pukul 04:00 - 12.00, siang 12:00 - 20;00 dan 20;00 hingga 04.00 WAS.
"Mulai besok (17/6/2023), hanya dua posko yang kami aktifkan. Deploy 30 persen personel di posko Induk dan Posko 309," kata Jasruddin.
Personel di dua posko itu akan siaga hingga tanggal 24 Juni 2023, sebelum bergabung dengan rekannya di Posko Armusna hingga tamggal 2 Juli, dan kembali ke tugas di Madinah, hingga 3 Agustus 2023.
"Yang siaga besok itu, hanya untuk meladeni jamaah 23 klotet kuota tambahan," kata Jasruddin.
Di 26 hari masa tugas tim seksus akan fokus siaga meladen i jamaah Gelombang II yang akan menunaikan ibadah sunnah Arbain dan ziarah di Madinah.
Sedangkan petugas Arab Saudi, juga sebagian besar relawan muda pembimbing jamaah haji.
Bersama 45 rekannya, mereka semacam relawan magang melayani.
Wahab dan 18 rekannya di Posko Layanan Haji Nabawi, adalah tenaga volunteer layanan haji, yang dikontrak syarikah Esnad Mutakamel, perusahaan BUMN mitra Kementerian Urusan Haji dan Umrah Kerajaan Arab Saudi dan dipekerjakan otoritas Komisi Imam Haramain di Madinah.