Raja Salman: Kerajaan Saudi Tampung 1.300 Jemaah Haji 'Khusus Program Tamu' dari 90 Negara
Jemaah Haji itu akan disambut sebagai bagian dari Program Tamu Penjaga Dua Masjid Suci untuk Haji dan Umrah, yang menanggung biaya Haji peserta
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JEDDAH - Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud mengeluarkan arahan pada Sabtu lalu bahwa pada penyelenggaraan ibadah Haji tahun ini, Kerajaan Saudi akan menjamu 1.300 jemaah Haji yang berasal dari lebih dari 90 negara.
Jemaah Haji itu akan disambut sebagai bagian dari Program Tamu Penjaga Dua Masjid Suci untuk Haji dan Umrah, yang menanggung biaya Haji peserta terpilih.
Baca juga: Bantu Jemaah Lansia dan Disabilitas Saat Puncak Haji, PPIH Terjunkan 15 Mobil Golf
Dikutip dari laman Arab News, Senin (19/6/2023), Menteri Urusan Islam Saudi Sheikh Abdul Latif Al-Asheikh, mengatakan bahwa program tahunan, di mana ia menjadi pengawas umum, mencerminkan upaya Kerajaan untuk melayani umat Islam dan memperdalam hubungannya dengan negara-negara Islam lainnya.
"Program dermawan, diluncurkan setiap tahun dengan biaya pemerintah Saudi, memungkinkan ribuan Muslim dari seluruh dunia untuk melakukan ibadah Haji dalam sistem terorganisir yang menawarkan layanan kelas atas," kata Al-Asheikh.
Kementerian berkoordinasi dengan Kedutaan Saudi dan atase agama di luar negeri untuk memilih peserta, memfasilitasi prosedur visa dan mengawasi perjalanan jemaah dari titik keberangkatan hingga penyelesaian Haji.
Baca juga: PPIH Diminta Hemat Tenaga, Jaga Kesehatan Agar Maksimal Layani Jemaah Saat Puncak Haji di Armuzna
Awal bulan ini, Raja Salman mengeluarkan arahan bagi Kerajaan untuk menampung 1.000 jemaah Palestina untuk musim Haji tahun ini.
Sementara itu, Mahkamah Agung Saudi telah mengimbau umat Islam di seluruh Arab Saudi untuk mewaspadai hilal saat matahari terbenam pada hari ke-29 Dzulqa'dah yang jatuh pada 18 Juni kemarin.