Arab Saudi Telah Terima 99 Jutaan Jemaah Haji selama 54 Tahun
Arab Saudi mengumumkan pada Jumat lalu bahwa mereka telah menerima lebih dari 99 juta jemaah Haji selama 54 tahun.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Arif Fajar Nasucha
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, RIYADH - Arab Saudi mengumumkan pada Jumat lalu bahwa mereka telah menerima lebih dari 99 juta jemaah Haji selama 54 tahun, ini terhitung hingga musim Haji tahun lalu.
Hal ini dilaporkan Saudi Press Agency, mengutip data resmi Otoritas Umum Statistik Kerajaan Saudi.
Angka tersebut diperkirakan akan meningkat pada musim Haji 1444 Hijriah/2023 Masehi yang dimulai pada Senin besok.
"Jumlah jemaah Haji yang datang ke Kerajaan sejak Otoritas Umum Statistik mulai mencatat angka pada 1390 Hijriah dan hingga tahun terakhir 1443 Hijriah (2022) mencapai lebih dari 99 juta jemaah," kata Kerajaan Saudi.
Baca juga: Timwas DPR Cek Kesiapan Petugas Kesehatan Haji Indonesia Jelang Puncak Ibadah Haji
Dikutip dari laman www.middleeastmonitor.com, Minggu (25/6/2023), Saudi memprediksi lebih dari dua juta jemaah tiba di tanah suci pada musim ini.
Pada 19 Juni lalu, Menteri Haji dan Umrah Saudi Tawfiq Al-Rabiah berbagi informasi dalam video yang disiarkan televisi.
"Kami menyambut kedatangan lebih dari dua juta jemaah dari 160 negara," kata Al-Rabiah.
Sebelumnya pada 9 Januari lalu, Al-Rabiah mengumumkan bahwa jumlah dan usia jemaah akan kembali ke angka sebelum penyebaran virus corona (Covid-19) pada 2020.
Jumlah jemaah selama musim Haji lalu mencapai 899.353, 779.919 di antaranya berasal dari luar Saudi.
Baca juga: 5 Jemaah Haji Indonesia Ditolak Masuk Arab Saudi, Ternyata Masuk Daftar Cekal, Pernah Kena Deportasi
Musim Haji 2021 dibatasi hanya untuk partisipasi 60.000 orang dari dalam negara itu saja, di bawah pengawasan kesehatan yang ketat karena pertimbangan mengenai wabah pandemi Covid-19 pada saat itu.
Namun, tahun 2020 menjadi musim Haji yang luar biasa minim, karena jumlah jemaah hanya dibatasi sekitar 10.000 dari dalam Arab Saudi saja, dibandingkan dengan sekitar 2,5 juta jemaah pada 2019 yang berasal dari seluruh dunia.