TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH - Otoritas penyelenggara ibadah dan kesehatan haji Indonesia, menggelar rapat kerja bersama Tim Pengawas Haji DPR-RI, di Hotel Afaq Al Mashaer 707, Sektor Raudhoh, Mekkah, Arab Saudi, Minggu (25/6/2023) siang.

Rapat digelar dua hari menjelang dimulainya puncak haji, Wuquf di Arafah, Selasa (27/6/2023).

Dalam laporannya, menteri agama selaku Amirulhajj melaporkan persiapan puncak haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna) sudah mencapai 99 persen.

Sidang dibuka Ashabul Kahfi, Ketua Komisi VIII (haji) sekaligus Ketua Tim Pengawas Haji (Timwas) DPR-RI.

Dari kemenag dipimpin Yaqut Cholil Quomas sebagai Amirulhajj ex officio menteri agama, dan jajarannnya.

Sementara tim dari kementerian kesehatan dipimpin Direktur Kesehatan Haji Liliek Marhendra dan jajaran.

Laiknya di gedung parlemen, rapat dengar pendapat dibuka pimpinan komisi, Kahfi.
Rapat ini sebagai lanjutan evaluasi, bentuk pertanggungjawaban tahap awal penyelenggaraan haji di Tanah Suci.

"Kami siapkan 161 petugas di Arafah terbagi dalam pos kesehatan ada 39 orang yang akan di pos kesehatan. Kemudian kita juga dirikan 6 pos satelit setiap satelit 16 orang. Ada juga tim promkes di tenda-tenda jemaah," kata Dr Liliek Marhendra, usia rapat.

Kepada awak media, Menag Yaqut menyebut, pihaknya telah mengevaluasi persiapan pelaksannaan armuzna terkait pelayanan, khususnya untuk lansia.

Dengan sejumlah tantangan, pihaknya berjanji memaksimalkan sejumlah kekurangan dengan cepat tanggap.

"Bagi lansia bagi yang mampu juga tetap akan kami dampingi. Yang tak memiliki kemampuan kita safari wukufkan. Kalau tak kuat safari wukuf kita badalkan."

Skema ini, tambahnya, termasuk melempar di tiga lantai jembatan jamarat juga kita akan badalkan. Jamaah tak usah maksakan diri dari semua ibadah aspek utama adalah keamanan jiwa.

Demikian halnya, jarak yang jauh juga seperti di Mina Jadid sudah disiapkan golf cart."

Di momen sama, Ketua komisi VIII DPR Ashabul Kahfi mengapresiasi

Amirulhajj untuk fokus mempersiapkan puncak haji.

"Persiapan, hal2 yang perlu diantisipasi, mitigasi dari informasi pak menteri, Alhamdulillah 99 persen semua komponen pelaksanaan wukuf sudah disiapkan.