Bus Shalawat Rute 1 Belum Beroperasi, Jamaah Haji Jabar Jalan Kaki 2,5 sampai 4 Km ke Masjidil Haram
Bus Shalawat rute Jamarat - Mahbas Jin - Bab Ali belum beroperasi kembali secara normal sampai Minggu (2/7/2023).
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam
TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH - Bus Shalawat rute Jamarat - Mahbas Jin - Bab Ali belum beroperasi kembali secara normal sampai Minggu (2/7/2023).
Jemaah haji Jawa Barat yang mayoritas tinggal sekitar terminal Mahbas Jin dan Jamarat pun harus berjalan kaki antara 2,5 sampai 4 kilometer untuk mencapai Masjidil Haram.
Baca juga: Jelang Wukuf, Jemaah Diimbau Hemat Tenaga, Tak Paksakan Diri ke Masjidil Haram
Sebelumnya, bus ini mulai diberhentikan operasinya menjelang masa puncak ibadah haji pada 23 Juni 2023.
Hal ini berkaitan dengan fokus pengangkutan pelayanan jemaah haji di Arafah-Muzdalifah-Mina.
Rencananya, bus shalawat akan kembali beroperasi pada Minggu (2/7/2023).
Namun demikian, hingga petang hari, belum ada satu pun bus yang beroperasi di rute Jamarat - Mahbas Jin - Bab Ali.
Akibatnya, jemaah haji masih harus berjalan kaki menuju Masjidil Haram.
Baca juga: Armada Bus Shalawat untuk Jemaah Haji di Makkah Dilengkapi Fasilitas Ramah Lansia dan Disabilitas
Rute 1 Bus Shalawat ini adalah rute internasional yang dapat digunakan bersama jemaah dari negara-negara lain, tidak aeperti rute lainnya yang hanya digunakan jemaha Indonesia.
Selain jemaah haji asal Jawa Barat yang mendominasi kawasan Mahbas Jin, kawasan ini pun menjadi pemondokan bagi banyak jemaah asal China, Irak, Turki, Rusia, sampai negara-negara Asia Tengah.
Jika biasanya jemaah Jawa Barat berdesakan dengan jemaah dari berbagai negara di dalam bus, kini mereka pun berjalan bersama menuju Masjidil Haram.
Antara Mahbas Jin dan Masjidil Haram, hanya dipisahkan oleh rangkaian terowongan yang dilalui dengan beralan kaki sekitar 45 menit.
Kepolisian setempat pun menyediakan dua terowongan yang hanya bisa dilalui pejalan kaki secara satu arah, dari arah Mahbas Jin ke Masjidil Haram atau sebaliknya. Sedangkan kendaraan bermotor bisa melalui jalur lainnya.