Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

71,9 Persen Jemaah Haji Wafat di Arab Saudi Kategori Lansia, Tertua 98 Tahun

Tercatat 361 atau 71,9 persen dari total 514 jemaah haji Indonesia wafat selama 46 hari misi haji di Arab Saudi,

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in 71,9 Persen Jemaah Haji Wafat di Arab Saudi Kategori Lansia, Tertua 98 Tahun
Thamzil Thahir/Tribunnews.com
Ilustrasi suasana di Mekkah. Tercatat 361 atau 71,9 persen dari total 514 jemaah haji Indonesia wafat selama 46 hari misi haji di Arab Saudi, masuk kategori lanjut usia (lansia). 

TRIBUNNEWS.COM, MADINAH -- Tercatat 361 atau 71,9 persen dari total 514 jemaah haji Indonesia wafat selama 46 hari misi haji di Arab Saudi, masuk kategori lanjut usia (lansia).

Data lansiran seksi pelayanan haji dan sihdu kantor Daerah Kerja (Daker) Madinah, per Minggu (9/7/2023), mengkonfirmasikan tren itu.

Angka statistik total kasus kematian ini masih akan terus bertambah, menyusul masih ada 25 hari misi operasi haji di Arab Saudi, hingga 4 Agustus 2023 mendatang.

Baca juga: 4 Bus Rombongan Jemaah Haji di Asahan Kecelakaan Beruntun, Seorang Korban Terkena Pecahan Kaca

Kumulatif angka harian wafat di 47 hari misi haji Indonesia ini tertinggi dalam 8 tahun terakhir.

Angka tertinggi terekam 9 tahun lalu, 2015 saat insiden rubuhnya crane proyek ekspansi ketiga Masjidil Haram dan insiden tubrukan rombongan jamaah di Terowongan jamarat Mina.

Jemaah Haji Lansia dikategorikan berusia antara 65 hingga 98 tahun.

Data siskohat juga mengkonfirmasi dari 209 ribu kuota jamaah reguler Indonesia, 30 persennya, berada di rentang usia lanjut.

BERITA TERKAIT

Ini mengkonfirmasi kenapa musim haji Tahun 1444 Hijriyah ini, otoritas haji Indonesia mencanangkan Haji Ramah Lansia dan Berkeadilan sebagai jargon pelayanan haji.

Tercatat 25 jamaah wafat berada di rentang usia 90 tahun ke atas.

Dua jamaah wafat tertua, Jusuf bin Tagap berusia (kloter BDJ 14) dan Asiah Abidin Maji (kloter LOP 8), tercatat wafat di Makkah dan Mina, setelah puncak haji, 9 Dzulhijjah 1444 H.

Sebagian besar pemicu meninggalnya jamaah ini karena penyakit Jantung (Cardiogenic Shock dan Cardiovascular Diseases), Respiratory Diseases ( gangguan saluran pernafasan), dan Septic Shock (Infeksi Luas).

Data siskohat juga memilah lokasi wafatnya jamaah terbesar ada di Makkah (372 Orang), kedua di Mina (63 orang), Madinah (37 Orang), 15 jamaah di Arafah, dan Jeddah 4 jamaah.

Baca juga: 6.062 Jemaah Haji Pulang ke Indonesia Besok, 8 Juli 2023

Dari total 514 jamaah wafat, tercatat 10 jamaah terdaftar sebagai jamaah haji khusus (PIHK) dan 1 petugas haji daerah asal embarkasi Solo (SOC 73), Jawa Tengah.

Data lain yang direkam otoritas kesehatan haji Indonesia, hingga Sabtu (8/7/2023) dini hari, tercatat 413 jamaah masih dalam perawatan.

Makkah tercatat sebagai venue terbanyak perawatan jamaah, 398 pasien, menyusul Jeddah 7 jamaah, Mina 5 orang, dan Madinah 3 jamaah.

Otoritas haji di Daker Madinah, hingga Minggu (9/7) pagi ini, masih menanti kedatangan 112 ribu jamaah plus 1.436 petugas haji daerah gelombang II dari Makkah.

Sebanyak Jamaah dari 295 Kloter ini dijadwalkan tiba di Madinah, Senin (10/7/2023) siang.

Kedatangan Pertama di Kota Madinah sebanyak 20 Kloter.
Secara bertahap 295 kloter ini akan digerakkan ke Madinah dalam 24 hari periode 10 - 18'Juli 2023.

Pemulangan jamaah gelombang II dari Madinah dijadwalkan 19 Juli dan berakhir 4 Agustus 2023. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
berita POPULER
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas