Dubes RI Kirim Utusan Khusus Pantau Penggunaan Produk Indonesia di Dapur Katering Jamaah Haji
Dalam kepanitiaan penyelenggara ibasah haji, dubes juga merangkap koordinator PPIH Arab Saudi.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, MADINAH -- Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Arab Saudi di Riyadh, Dr Abdul Aziz Ahmad, mengutus tim khusus dari asisten koordinator (Askor) PPIH ke Madinah, akhir pekan ini.
Dalam kepanitiaan penyelenggara ibasah haji, dubes juga merangkap koordinator PPIH Arab Saudi.
Tim berjumlah 12 diplomat dan staf ini, secara khusus memantau penggunaan bahan baku makanan produk Indonesia, di 21 dapur katering jamaah haji Indonesia di Madinah.
Baca juga: 4 Bus Rombongan Jemaah Haji di Asahan Kecelakaan Beruntun, Seorang Korban Terkena Pecahan Kaca
Untuk tugas sejenis, selain di Madinah, dubes juga mengutus asisten koordinator (askor) dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Riyadh, ke Makkah dan Armina (Arafah, Muzdalifah, dan Mina).
"Kita sudah tiga hari di Madinah, tadi siang kami ikut rapat koordinasi gabungan dengan Daker Madinah," kata Assiten Koordinator PPIH KBRI Meugah Suryana, di kantor misi haji Indonesia Daker Madinah, Sabtu (8/7/2023) malam.
Meugah menyebutkan, dari hasil pemantauan sementara ditemukan, sejumlah pengelola dapur sudah menggunakan bahan baku makanan dari Indonesia.
"Namun masih banyak juga yang bahan bakunya dari Thailand, Vietnam, India dan negara lain. Kendalanya kita maklumi, karena pasokannya lebih bersaing di Arab, " ujar Meugah.
Hasil temuan ini, selanjutnya akan dilaporkan kepada dubes di Riyadh, untuk jadi bahan pertimbangan, kebijakan dan keputusan untuk musim haji mendatang.
Dikatakan, pihaknya sementara menyusun rekomendasi Duta Besar RI kepada penyelenggara teknis haji, dalam hal ini PPIH Arab Saudi.
Selain katering, secara umum, askor PPIH KBRI juga memantau transportasi, akomodasi, termasuk peluang pasokan aksesori dan ole-ole dari dalam negeri bagi jamaah haji Indonesia di Arab Saudi.
Sebelumnya, April 2023 lalu, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Hilman Latief sudah menandatangani kontrak kerja sama dengan para penyedia layanan katering untuk jemaah haji Indonesia.
Baca juga: Jemaah Haji Malaysia di Armuzna Alami Kekurangan Air hingga Lambatnya Layanan Katering
Kontrak kerja sama dengan pemilik dapur layanan katering di Kantor Urusan Haji, KJRI, Jeddah disaksikan Irjen Kemenag Faisal Ali Hasyim, Inspektur Wilayah IV yang juga Plt. Sekretaris Itjen Kastolan, Direktur Layanan Haji dalam Negeri Saiful Mujab, serta Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam dan Pelaksana Staf Teknis Haji 1 yang juga merangkap sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Agus Mi'raji.
Katering menjadi salah satu layanan strategis bagi 229 ribu jamaah Indonesia salama dua bulan operasi misi haji.
Di Madinah saja, misalnya, untuk menyambut 121 ribu jamaah gelombang kedua, selama 24 hari (10 Juli hingga 4 Agustus) disiapkan 3,04 juta box makan siang, malam dan sarapan.
Dalam MoU April lalu, terungkap layanan katering jemaah haji oleh dapur mitra PPIH, harus 30 persen menggunakan komponen produk Indonesia.
Tahun ini, layanan katering akan disiapkan sekitar 76 dapur. Sebanyak 53 dapur akan melayani katering bagi jemaah selama di Makkah, 21 dapur di Madinah, dan dua dapur memberikan layanan katering untuk jemaah saat di Bandara Saudi. (*)