Pelayanan Visa Haji Hanya Sampai 20 Syawal, Menag Yaqut Ingin Maksimalkan Tambahan Kuota Dari Arab
Bertemu Duta Besar Arab Saudi, Menag Yaqut Cholil Qoumas mengatakan hal jadi perhatian pelayanan visa haji yang dibatasi sampai 20 Syawal 1445.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Anita K Wardhani
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bertemu Duta Besar Arab Saudi, Menteri Agaama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan hal yang jadi perhatian yakni pelayanan visa haji.
Disebutkan menteri yang biasa disapa Gus Men ini, pelayanan visa haji yang dibatasi hanya sampai 20 Syawal 1445 H.
Baca juga: Menteri Agama: Indonesia Negara Pertama yang Kontrak Pelayanan Haji dengan Arab Saudi
Padahal, menurutnya, jemaah Indonesia biasanya selalu berubah di menit akhir, sedangkan pemerintah ingin memaksimalkan kuota yang telah diberikan pihak Arab Saudi.
"Tambahan kuota haji yang diberikan ke presiden dari pangeran harus terserap maksimal," ujar Yaqut saat bertemu Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Faisal bin Abdullah Al-Amudi.
Kunjungan ini membahas persiapan Haji 1445 H/ 2024 M dan masalah Visa Mujamalah.
Baca juga: Kemenag: Tenda Haji di Mina Kini Dilengkapi Penyimpanan Air Cadangan
Seperti diketahui, kuota haji Indonesia pada tahun 2024 ini sebesar 221.000 jemaah.
Indonesia kemudian mendapat tambahan sebesar 20.000 kuota sehingga jumlahnya menjadi 241.000 jemaah. Kuota ini terbagi menjadi 213.320 jemaah haji reguler dan 27.680 jemaah haji khusus.
Meski demikian, Yaqut mengatakan bahwa persiapan haji 2024 hingga saat ini berjalan lancar.
Bahkan Indonesia menjadi negara pertama yang melakukan kontrak dengan pemerintah Arab Saudi terkait pelayanan penyelenggaraan untuk Jemaah Haji Indonesia, sehingga mendapatkan tempat terbaik di Mina.
"Saya senang sekali, persiapan haji 2024 ini berjalan lancar. Kami menyelesaikan kontrak pertama dibandingkan negara lain, dan kami diberikan tempat terbaik di Mina saat bertemu Menteri Haji di Arab Saudi," ujar Yaqut melalui keterangan tertulis, Selasa (12/3/2024).