4 Tips Hindari Heat Stroke pada Musim Haji, Dokter Sarankan Perbanyak Minum Air Putih
Suhu di Tanah Suci pada musim haji diperkirakan mencapai 40 derajat Celsius, simak tips menghindari heat stroke atau serangan panas pada musim haji.
Penulis: Lanny Latifah
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Simak inilah beberapa tips untuk menghindari heat stroke atau serangan panas pada musim haji.
Diketahui, suhu di Tanah Suci pada musim haji diperkirakan mencapai 40 derajat Celsius.
Untuk itu, jemaah haji diimbau untuk dapat beradaptasi agar bisa terhindar dari heat stroke.
Heat Stroke atau serangan panas merupakan bentuk hipertermia atau penyakit yang berhubungan dengan panas.
Heat stroke ditandai dengan peningkatan suhu tubuh yang tidak normal serta gejala fisik yang menyertainya, termasuk perubahan fungsi sistem saraf.
Kasi Lansia, Disabilitas, dan PKP3JH Daker Madinah, Dokter Leksmana, mengatakan bahwa para jemaah haji harus mempersiapkan kondisi kesehatannya dan mengenali kondisi gejala heat stroke.
"Jemaah haji, khususnya lansia, sebaiknya sudah mempersiapkan kondisi dan menjaga serta meningkatkan kesehatan dirinya, terlebih sebelum melaksanakan rangkaian ibadah haji di Tanah Suci, termasuk juga harus mengenali kondisi gejala heat stroke," ungkapnya, dikutip dari laman resmi Kemenag, Kamis (9/5/2024).
"Sebab, gejala heat stroke jika tidak segera ditindaklanjuti dapat berdampak buruk pada kesehatan jemaah," tambahnya.
Menurutnya, cuaca panas tersebut nantinya dapat mengganggu kesehatan para jemaah.
Adapun gejalanya yakni mengalami dehidrasi, serangan panas, lemas, hingga hilang fokus dan rusaknya permukaan kulit.
Selengkapnya, inilah beberapa tips untuk menghindari Heat Stroke dari Dokter Leksmana.
Baca juga: Penyebab Suhu Panas di Indonesia Bukan Heat Wave, Berikut Penjelasan BMKG
4 Tips Hindari Heat Stroke pada Musim Haji:
1. Banyak minum air putih, tanpa harus menunggu haus.
Upayakan untuk meminum tiga sampai empat liter air atau setara dengan 12 sampai 16 gelas per hari.
"Minum air putih yang banyak, hindari meminum air kopi atau teh, apalagi yang mengandung gula," kata dr. Leks.