Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kantor Kesehatan Haji di Madinah Siapkan 62 Ton Obat-obatan untuk Jemaah Haji Indonesia

Pada musim haji 2024 ini, Kantor Kesehatan Haji Indonesia Madinah menyiapkan 62 ton obat-obatan untuk jemaah haji.

Editor: Wahyu Aji
zoom-in Kantor Kesehatan Haji di Madinah Siapkan 62 Ton Obat-obatan untuk Jemaah Haji Indonesia
Surya/M Taufik
Jemaah haji Indonesia yang sudah tiba di Madinah  

Laporan Wartawan Surya, M Taufik dari Madinah

TRIBUNNEWS.COM, MADINAH - Jemaah haji Indonesia disarankan untuk selalu menjaga kesehatan.

Jemaah haji juga diimbau agar mempertimbangkan kondisi di Arab Saudi yang berbeda dengan kondisi di Indonesia. 

Menurut Kepala KKHI (Kantor Kesehatan Haji Indonesia) Madinah Dr Karmijono, penyakit kronis di Indonesia tidak banyak dipengaruhi hal-hal luar seperti suhu dan kelembapan, berbeda dengan Arab Saudi.

Sebagai contoh, jemaah haji seringkali merasa bangga beribadah lancar tanpa rasa ingin buang air kecil. Padahal, jemaah tersebut sebenarnya sedang dehidrasi. 

“Di Arab Saudi, kerap ada jemaah haji yang jarang berkeringat dan merasa baik-baik saja. Padahal sebenarnya di situ dehidrasi. Dia bangga bisa beribadah lancar tanpa gangguan, padahal itu tanda-tanda dehidrasi. Sejam sekali kita pasti akan buang air kecil, semakin sering kencing lebih bagus. Mending sering ke toilet daripada sering ke rumah sakit,” ujar Karmijono. 

Dia menganjurkan jemaah minum air zamzam yang tidak dingin selama di Tanah Suci.

Berita Rekomendasi

“Karena air yang tidak dingin itu bisa diterima dengan suhu tubuh sehingga tidak terlalu kontras,” tandasnya. 

Terkait penanganan kesehatan jemaah haji, diceritakan bahwa pengalaman tahun lalu, sejumlah jemaah haji yang dirawat karena sejumlah penyakit. Termasuk mengalami stroke, shock hipokolemik, dan shock kardiogenik. 

Dalam penanganannya, jemaah dirawat maksimal 3x24 jam, kalau tidak ada perubahan dirujuk ke rumah sakit di Arab Saudi. Tapi, itu pun tidak saklek kalau 1 x 24 jam tidak ada perbaikan dengan pengobatan yang diberikan juga harus dirujuk. 

Disebutnya bahwa KKHI tidak bisa mengerahkan semua kemampuan karena keterbatasan alat.

“Bukan kita tidak bisa menyediakan alat tapi karena izin untuk masuk ke sini tidak semudah yang dibayangkan. Banyak persyaratannya sehingga alat kesehatan tidak bisa masuk sini sehingga kita pakai 1x24 jam kalau tidak ada forecast ke arah yang bagus ya sudah kita rujuk ke RS Arab Saudi,” ujarnya. 

Di KKHI terdapat fasilitas ruang Unit Gawat Darurat (UGD) yang memiliki 10 tempat tidur, ruang High Care Unit (HCU) dengan kapasitas 8 tempat tidur, lalu ruang rawat inap laki-laki dan perempuan yang masing-masing berkapasitas 18 tempat tidur. KKHI juga menyediakan ruang khusus psikiatri yang memiliki 8 tempat tidur. 

“Ruang khusus psikiatri ini selalu terisi. Kasusnya macam-macam, ada gangguan jiwa. Penapisan untuk psikiatri dimulai di tanah air, tapi di Arab Saudi gejala-gejalanya muncul,” ujar Kasi Kesehatan KKHI Madinah Muhammad Firdaus. 

Pada musim haji 2024 ini, Kantor Kesehatan Haji Indonesia Madinah menyiapkan 62 ton obat-obatan untuk jemaah haji.

Berbagai obat itu semuanya didatangkan dari Indonesia. 

Pengadaan obat di KKHI sudah memperhitungkan pola penyakit dan jumlah kebutuhan obat yang diperlukan. 

Stok 62 ton itu berasal dari stok tahun 2023, termasuk kebutuhan obat di tahun 2024.

Baca juga: Disambut Bak Raja di Madinah, Alquran dan Setangkai Bunga Bikin Jamaah Haji Indonesia Tersenyum

Sisanya dilakukan stok opname lagi untuk kebutuhan di 2025. 

“Ada kebutuhan obat yang sifatnya vital, ada esensial dan non esensial. Kalua vital itu ada penambahan sekitar 20 persen, vital misalnya jantung tambah 20 persen, esensial 20 persen, dan vitamin cukup 5 persen,” katanya. (ufi / M. Taufik)

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas