Panasnya Arab Rentan Picu ISPA dan Diare, Jemaah Haji Sebaiknya Bawa Obat obatan, Ini Daftarnya
Jemaah haji Indonesia bertahap mulai diberangkatkan ke Arab Saudi. Saat prosesi rukun Islam kelima ini ada beberapa penyakit yang perlu diwaspadai.
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Surya.co.id, M Taufik
TRIBUNNEWS.COM, MADINAH – Jemaah haji Indonesia secara bertahap mulai diberangkatkan ke Arab Saudi. Saat prosesi rukun Islam kelima ini ada beberapa penyakit yang perlu diwaspadai.
Di tengah cuaca panasnya Arab Saudi sda sejumlah penyakit yang rentan menyerang jemaah haji saat di tanah suci.
Baca juga: Kantor Kesehatan Haji di Madinah Siapkan 62 Ton Obat-obatan untuk Jemaah Haji Indonesia
Berdasarkan catatan Tim Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama pada Jemaah Haji (PKP3JH) Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) rawan dialami jemaah haji.
ISPA bisa menyerang jemaah haji karena dipicu kerumunan besar jemaah, polusi udara, dan perubahan suhu yang drastis di Mekah dan Madinah.
Kemudian penyakit yang rentan dialami jemaah adalah gangguan pencernaan, seperti diare, muntah, atau sakit perut.
Hal ini disebabkan oleh perubahan pola makan, air minum yang berbeda, dan sanitasi yang mungkin tidak memadai juga perlu diwaspadai.
Baca juga: Garuda Indonesia Proyeksi Terbangkan 4.232 Jemaah Calon Haji ke Tanah Suci Pada Minggu
Menurut Kasie Lansia, Disabilitas, dan PKP3JH Daker Madinah, Dokter Leksmana dehidrasi menjadi risiko yang serius terutama jika jemaah tidak cukup minum air.
"Hal ini dikarenakan cuaca panas di Makkah dan Madinah," tutur dr. Leksmana seperi dikutip tim Media Center Haji (MCH) dari Tribunnews.com Network pada Jumat (10/5/2024).
Ia menambahkan, penyakit kulit, infeksi jamur, ruam panas, atau luka akibat gesekan pakaian bisa terjadi karena panas dan kelembaban yang tinggi.
"Penyakit menular, seperti flu, demam, atau penyakit menular lainnya karena interaksi dengan jemaah dari berbagai negara dengan kondisi kesehatan yang berbeda juga perlu diantisipasi." ujarnya.
Juga terdapat penyakit kronis yang bisa jadi dialami jemaah.
Kondisi seperti hipertensi, diabetes, atau penyakit jantung bisa menjadi lebih sulit dikontrol karena perubahan pola makan, kurang istirahat, dan stres selama perjalanan.
"Serta trauma atau cedera, terutama karena kerumunan besar dalam melakukan ritual seperti tawaf dan melempar jumrah." terang dr. Leks.