Menelusuri Jejak Sejarah Perpindahan Kiblat Umat Muslim di Masjid Qiblatain Madinah
Masjid Qiblatain di Madinah menjadi saksi perpindahan kiblat umat muslim. Masjid ini berada di Quba
Editor: Anita K Wardhani
Masjid Bani Salamah ini pun dikenal sebagai Masjid Qiblatain atau Masjid Dua Kiblat.
Diceritakan, pada awalnya kiblat shalat untuk semua nabi adalah Baitullah di Mekah yang dibangun pada masa Nabi Adam AS, seperti yang tercantum dalam Al Quran Surah Ali Imran ayat 96 : “Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk tempat beribadah manusia ialah Baitullah di Mekah yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.”
Sedangkan Al Quds (yang kudus: Baitul Maqdis) ditetapkan sebagai kiblat untuk sebagian dari para nabi dari bangsa Israel. Al Quds berada disebelah Utara. Adapun Baitullah di Mekah disebelah Selatan sehingga keduanya saling berhadapan.
Kini bangunan Masjid Qiblatain memang memiliki dua arah mihrab yang menonjol (arah Makkah dan Palestina) yang umumnya digunakan oleh Imam shalat.
Setelah direnovasi oleh pemerintah Arab Saudi, dengan hanya memfokuskan satu mihrab yang menghadap Ka’bah di Makkah dan meminimalisir mihrab yang menghadap ke Yerusalem, Palestina.
Saat Tribunnews.com Network berkunjung ke sana, peziarah yang datang terbilang tidak terlalu banyak. Namun sepanjang waktu terus ada yang datang.
Lelaki maupun perempuan. Mereka masuk ke masjid dan menyempatkan untuk salat di masjid tersebut. (Surya.co.id/M.Taufik/Media Center Haji 2024)