Gejala MERS-CoV, Diare Demam hingga Mual dan Muntah, Ini Imbauan Bagi Jemaah Haji yang Mengalaminya
Semua penyakit menular karena virus dan bakteri umumnya memang didahului demam.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Pertanyaan ini diberikan, mengingat, salah satu potensi penularan MERS-CoV, adalah dari hewan pembawa virus ke manusia.
Dan MERS-CoV telah diidentifikasi dan dikaitkan dengan infeksi manusia dari unta tunggangan di beberapa negara Timur Tengah, Afrika, dan Asia Selatan.
"Kalau itu ada (riwayat kontak dengan unta) sudah menjadi indikasi kuat untuk pengawasan dan pemeriksaan lebih lanjut. Artinya, harus dirujuk untuk dilakukan pemeriksaan PCR dan lain-lain dan harus (dilakukan) di rumah sakit,” terang Farchanny.
Di sisi lain, Farchanny ungkap adanya kemungkinan penularan MERS dari manusia ke manusia.
“Pertama (bisa) ketika terjadi kontak erat antara pasien dengan anggota keluarganya di rumah. Kedua, adanya kontak erat si pasien dengan petugas kesehatan di rumah sakit atau di fasyankes,” imbuhnya.
Disebutkan bahwa penularan antar-manusia bisa melalui droplet atau kontak erat yang cukup lama.
Oleh karena itu, Farchanny mengimbau agar para jemaah haji senantiasa melakukan pencegahan.
Selalu memakai masker ketika berada di tempat-tempat keramaian. Kemudian menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Terutama cuci tangan pakai sabun atau memakai penyanitasi tangan (hand sanitizer). Ketiga, hindari kontak dengan unta.
“Selain itu, tetap jaga kondisi fisik, karena ibadah haji, ibadah fisik di sana. Jangan lupa istirahat yang cukup, jangan diforsir untuk jalan-jalan. MERS-CoV itu virus, kalau daya tahan tubuh kita bagus, potensi penularannya akan kecil,” tutup Farchanny.