Masuk Makkah Semakin Ketat, Bus Jemaah Haji Diperiksa Visa Haji
Kabid akomodasi Zainal Mutaqin mengatakan, pemeriksaan yang dijalani jemaah haji Indonesia di perjalanan ini karena ketatnya pengawasan visa haji.
Penulis: Anita K Wardhani
Editor: Acos Abdul Qodir
TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH - Kota Makkah Arab Saudi semakin padat jelang pelaksanaan ibadah haji 1445H/2024 Masehi.
Masuk ke kota suci pusatnya ibadah haji kini tak boleh sembarangan.
Pemerintah Arab Saudi semakin mengetatkan pemeriksaan pada semua yang masuk ke Kota Makkah.
Pemeriksaan juga dialami jemaah haji Indonesia saat melakukan perjalanan dari Madinah menuju Makkah untuk melaksanakan rangkaian ibadah haji, salah satunya ibadah umrah.
Bus yang ditumpangi jemaah haji dihentikan di sejumlah checkpoint antara Madinah ke Makkah.
Baca juga: Suhu di Arab Saudi Capai 39 Derajat Celcius, Jemaah Haji Lansia Diminta Tak Langsung Umrah
Kabid akomodasi Zainal Mutaqin mengatakan, pemeriksaan yang dijalani jemaah haji Indonesia di perjalanan ini karena ketatnya pengawasan visa haji.
"Jadi, yang masuk Makkah wajib punya tasrih. Jemaah haji Indonesia saat masuk ke Makkah busnya dicegat di chek point jika, dari Madinah bus berhenti di Jumum, diperiksa visanya, jika bukan visa haji sulit masuk Makkah," kata Zainal kepada Tribunnews.com dan tim Media Center Haji (MCH) di Makkah, Senin (20/5/2024) malam.
Pemeriksaan kali ini yakni jelang puncak ibadah haji lebih ketat.
Tidak semua leluasa ke Makkah meskipun mereka tercatat sebagai mukimin atau penduduk Makkah.
Baca juga: Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Arab Saudi Sebelum 29 Zulkaidah Atau 6 Juni 2024
Ketatnya pemeriksaan masuk Makkah juga diamini Mujib Roni kabid transportasi PPIH Arab Saudi.
Bahkan pemeriksaan berlaku pengemudi bus yang mengantar jemaah haji Indonesia saat melakukan perjalanan dari Madinah ke Makkah.
"Jika tak ada tasrih tidak boleh masuk Bahkan ada driver yang statusnya igomah atau bermukim di Makkah tak luput dari pemeriksaan, " katanya.
Hal ini dilakukan demi memberikan kenyamanan pada jemaah saat puncak haji.
"Dampak positif lebih nyaman nanti saat di Armuzna atau puncak haji," tandasnya.