Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita PPIH Mulyono Bimbing Ratusan Jemaah Haji Sampai Suaranya Serak: Disini Lebih Panas dari Papua

Mulyono langsung tancap gas setelah terima speaker pengeras suara yang sebelumnya dipegang seorang pelaksana Media Center Haji 2024.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Cerita PPIH Mulyono Bimbing Ratusan Jemaah Haji Sampai Suaranya Serak: Disini Lebih Panas dari Papua
Tribunnews.com/AS Kambie/MCH 2024
BIMBING JEMAAH - Pelaksana Bimbingan Ibadah PPIH Arab Saudi 2024, KH Mulyono, membimbing jemaah haji Kloter 20 UPG di Paviliun D4 King Abdul Aziz İnternational Airport (KAAIA) Jeddah, Arab Saudi, Senin (27/5/2024) dini hari. Kebanyakan jemaah haji Indonesia di Kloter 20 UPG berasal dari Papua. 

TRIBUNNEWS.COM, JEDDAH - Pelaksana Bimbingan Ibadah (Bimbad) Petugas Penyelenggara Ibadah Haji Arab Saudi (PPIH Arab Saudi 2024) Daker Bandara, Mulyono, berkali-kali berteriak lewat pengeras suara.

Ketua Nahdlatul Ulama (NU) Kota Sorong Papua Barat itu terus mengulang-ulang niat umrah dan tata caranya. Hingga suaranya parau.

Mulyono membimbing sekitar 450 orang jemaah haji Indonesia dari Embarkasi Makassar. Kebanyakan dari Fakfak dan Manokwari, Papua.

Mereka tiba di King Abdul Aziz İnternational Airport (KAAIA) Jeddah, Arab Saudi, Senin (27/5/2024) dini hari.

Baca juga: 14 Jemaah Haji Indonesia Meninggal pada Pemberangkatan Gelombang Pertama, Berikut Identitasnya

Pesawat Garuda yang mengangkut Jemaah haji Kloter 20 UPG itu mendarat sekitar pukul 01.45 WAS.

Inilah kali pertama Garuda tiba nyaris pada jadwalnya di Jeddah, selama masa penerbangan jemaah haji Indonesia gelombang II 2024.

Mulyono langsung tancap gas setelah terima speaker pengeras suara yang sebelumnya dipegang seorang pelaksana Media Center Haji 2024 atau MCH 2024.

Berita Rekomendasi

Dia berhadapan dengan 240 saudara-saudarinya dari Bumi Censerawasih di Paviliun D4.

"Nawaitul ‘umrata wa ahramtu biha lillahi ta’alah. Labbaik Allahumma ‘umratan," teriak Mulyono diikuti jemaah rombongan satu.

Rombongan I bergerak keluar ruang Paviliun D4 diikuti teriakan talbiyah Mulyono.

Baca juga: Kisah Endang Suherman Jemaah Haji Asal Pangandaran, Istri Wafat Setiba di Bandara Jeddah

Bukan hanya sekali. Talbiyah terus dia lantunkan hingga seluruh anggota rombongan keluar dari Paviliun menuju bus.

Pelaksana PPIH lainnya menyiapkan rombongan 2. Mulyono kembali melakukan hal serupa. Meneriakkan niat dan talbiyah.

Begitu seterusnya. Hingga rombongan ke-9.

Beberapa jemaah dibujuk untuk buka sepatu. Ada juga yang dibujuk pakai sandal.

BIMBING JEMAAH - Pelaksana Bimbingan Ibadah PPIH Arab Saudi 2024, KH Mulyono, membimbing jemaah haji Kloter 20 UPG di Paviliun D4 King Abdul Aziz İnternational Airport (KAAIA) Jeddah, Arab Saudi, Senin (27/5/2024) dini hari. Kebanyakan jemaah haji Indonesia di Kloter 20 UPG berasal dari Papua.
BIMBING JEMAAH - Pelaksana Bimbingan Ibadah PPIH Arab Saudi 2024, KH Mulyono, membimbing jemaah haji Kloter 20 UPG di Paviliun D4 King Abdul Aziz İnternational Airport (KAAIA) Jeddah, Arab Saudi, Senin (27/5/2024) dini hari. Kebanyakan jemaah haji Indonesia di Kloter 20 UPG berasal dari Papua. (Tribunnews.com/AS Kambie/MCH 2024)

"Kalau sudah ihram, tidak boleh ditutup mata kaki, jadi tidak boleh pakai sepatu," ujar Petugas Haji asal Papua, Mulyono.

Menurut pegawai Kementerian Agama Papua Barat itu, jemaah Papua harus terus diedukasi.

Ada juga jemaah yang enggan pakai sandal.

"Bapak pakai sendal nanti kalau ke masjid ya. Kalau malam boleh. Tapi kalau siang Bapak harus pakai itu sandal karena kaki bapa bisa melepuh. Di sini lebih panas dari Papua," kata petugas kesehatan pendamping jemaah Papua membujuk seorang jemaah yang tidak mau pakai sandal.

Baca juga: Mulai 2 Juni, 4.850 Jemaah Haji Asal Aceh Terima Dana Wakaf Baitul Asyi di Makkah Rp 6 Jutaan

Suara Mulyono nyaris tak terdengar lagi, ketika berbincang dengan pelaksana MCH 2024 tanpa pengeras suara.

Perbincangan pun dilakukan sambil jalan tergesa. Mulyono sudah harus ke Paviliun lain menyambut 204 jemaah Kloter 20 UPG lainnya.

Mereka satu kloter. Satu pesawat dari Makassar. Nginapnya di Mekah pun satu kawasan, Syisyah. Tapi diterima di paviliun berbeda di KAAIA.

"Begitulah saudara kami dari Papua. Mereka sangat teguh pada keyakinan dan pengetahuan yang meraka bawa dari kampung," kata Mulyono.

"Di sini belum seberapa. Nanti di Armuzna lebih seru," ujar Mulyono sembari tersenyum.

Pria ini memang sangat rajin sedekah senyum.

"Di Makkah, kadang ada yang tidak mau buka ihram setelah Thawaf Ifadah. Dia mau pakai ihram terus selama di Makkah," kata Mulyono.

Lesung pipinya semakin terlihat jelas. Senyum Mulyono kian merekah.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas