Pertahankan Istitha'ah Kesehatan, Jemaah Haji Risiko Tinggi Dijemput untuk Diperiksa Ulang
Jemaah yang terkategori jemaah risti ini memang diperiksa ulang demi mempertahankan Istitha'ah yang sudah dilakukannya di tanah air.
Penulis: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH - Pak Kemad terlihat duduk di kursi roda. Ia terlihat disuapi roti oleh seorang petugas dari Tenaga Kesehatan Haji (TKHI).
Jemaah haji berusia 88 tahun itu mengaku badannya agak lemas karena belum bisa banyak makan.
Oleh petugas, Mbah Kemad pun didaftarkan ke Poli Risti (Risiko Tinggi ) Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah yang kebetulan sedang berkeliling ke sektor-sektor.
Baca juga: Doa Melepas Keberangkatan Jemaah Haji Lengkap dalam Huruf Latin dan Arab
Rabu (29/5/2024), Poli Risti kebetulan pertama kalinya melakukan aksi jemput bola mendatangi ke sektor-sektor.
Sampai di Poli Risti, Mbah Kemad tak sendiri, ada 25 jemaah haji terkategori risiko tinggi (risti) ikut antre.
Ada Pak Suwandi dengan keluhan gagal ginjal terlihat ikut antre menunggu pemeriksaan petugas.
Suwandi dan Kemad adalah dua jemaah haji yang diperiksa ulang demi memastikan kondisinya sehat.
Jemaah yang terkategori jemaah risti ini memang diperiksa ulang demi mempertahankan Istitha'ah yang sudah dilakukannya di tanah air.
Baca juga: Jaga Kelembaban Kulit, Dokter Anjurkan Jemaah Haji Bawa Skincare Ini
Perlu diketahui Istitha'ah kesehatan adalah syarat kemampuan jemaah haji secara jasmaniah agar bisa beribadah ke tanah suci.
Poli Risti KKHI Makkah secara khusus mendatangi 11 sektor jemaah haji Indonesia untuk mendeteksi lebih dini pasien berisiko tinggi, terutama mereka yang punya riwayat jantung, mengingat mayoritas jemaah haji wafat karena serangan jantung.
“Ini adalah perdana poli rosti ke sektor-sektor demi mendekatkan diri pada jemaah,” ujar dr Kepala KKHI Makkah dr Enny Nuryanti saat ditemui di Klinik Sektor 9, Makkah, Rabu (29/5/2024).
Sektor 9 yang merupakan embarkasi Surabaya dipilih pertama dikunjungi karena lebih dari setengah jemaah kloter sudah datang ke Makkah.
Menurut dr Enny, dokter Poli Risti yang dilibatkan antara lain dokter spesialis jantung, spesialis paru dan penyakit dalam.
Para jemaah yang diperiksa adalah jemaah yang diajukan oleh tim tenaga kesehatan haji kloter (TKHK) untuk diperiksa.
“Jadi tim TKHK menyeleksi jemaah berisiko tinggi yang perlu diskrining ulang,” jelasnya.