Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Antisipasi Jemaah Haji Indonesia Tak Bisa Masuk Arafah, Menag Yaqut Tagih 13 Ribu Smart Card

Kementerian Agama (Menag) mengantisipasi jemaah Indonesia tak bisa masuk ke Arafah saat puncak ibadah haji karena aturan smart card di Arab Saudi.

Penulis: Anita K Wardhani
zoom-in Antisipasi Jemaah Haji Indonesia Tak Bisa Masuk Arafah, Menag Yaqut Tagih 13 Ribu Smart Card
TRIBUNNEWS.COM/ANITA K WARDHANI/MCH 2024
Menag Yaqut saat menghadiri rapat dengan Tim Pengawas (Timwas) DPR RI di wilayah Jarwal, Makkah, Rabu (12/6/2024) mengatakan Kementerian Agama (Menag) mengantisipasi jemaah Indonesia tak bisa masuk ke Arafah saat puncak ibadah haji karena aturan smart card di Arab Saudi. Mereka menagih janji Mashariq (pihak ketiga yang digandeng untuk mengelola pelayanan ibadah haji) membagikan 13 ribu smart card milik jemaah haji Indonesia. 

Dalam simulasi ditunjukan kartu nusuk jemaah dipindai atau discan oleh petugas dari Mahsraiq lalu masuk bus.

Setelah bus terisi jemaah dengan kartu nusuk yang terscan, maka selamnjutnya dilakukan penyegelan bus dengan stiker barcode.

Simulasi pemeriksaan smart card sata keberangkatan jemaah dari Makkah ke Arafah untuk puncak haji. Smart card jadi satu satunya kunci masuk ke Arafah pada puncak haji 9 Dzulhijah 1445 H atau 15 April 2024.
Simulasi pemeriksaan smart card sata keberangkatan jemaah dari Makkah ke Arafah untuk puncak haji. Smart card jadi satu satunya kunci masuk ke Arafah pada puncak haji 9 Dzulhijah 1445 H atau 15 April 2024. (TRIBUNNEWS.COM/ANITA K WARDHANI/MCH 2024)

Segel akan dibuka di Arafah. Jika segel terbuka sebelum waktunya maka, penumpang tak boleh turun di Arafah.

Menag juga menjelaskan jika saat simulasi identifikasi dengan cara scan, ini ada beberapa durasi.

"Ada yang dua detik ada 3 detik ada juga yang sampai dalam 5 detik nah jadi ini yang sudah kita simulasikan agar pemenuhan bis itu bisa tepat waktu waktu yang dianggarkan itu bisa terpenuhi sehingga tidak terjadi akumulasi keterlambatan," kata Menag.

Menag yang didampingi Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki, Sekjen Kemenag M Ali Ramdhani, Irjen Kemenag Faisal, dan Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Hilman Latief ini mengatakan pihaknya akan melakukan semua upaya terbaik demi memenuhi hak jemaah haji Indonesia.

Kalaupun pihak Mashariq menjanjikan ada cadanhgan sebanyak 5 persen, antisipasid dan koordinasi adalah kunci.

Berita Rekomendasi

Ia pun menyadari jika rapat bersama DPR RI ini ini untuk mencari perbaikan dan kesempurnaan pelayanan pemerintah terhadapproses haji di Armuzna terutama, banyak masukan timwas.

Sementara dari Timwas DPR, hadir pimpinan DPR Lodewijk Freidrich Paulus mengatakan jika pihaknya menemukan beberapa catatan untuk perbaikan pelayanan saat puncak haji.

"Kami dari Timwas sudah melakukan tugas 2 hari ini. Sampel kami diambil pemondokan, konsumsi, kesehatan dan transportasi yang potret ini diambil di Makkah," katanya.

Potret atau temuan di Makkah ini akan dibawa Timwas ke Kemenag yaitu di Armuzna, sehingga temuan di Makkah yang sudah bagus akan diterapkan di sana, apa yang kurang dieliminir di Armuzna.

Pihaknya menyadari jika sudah menyerahkan kepada Kemenag untuk bagaimana prosesi di Arafah Muzdalifah dan Mina untuk berjalan lancar.

"Termasuk smart card, kan itu tidak mudah, maka kami sudah dengar rencana langkah darurat," kata Lodewijk.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas