Ikuti Safari Wukuf, 300 Jemaah Lansia dan Disabilitas Non Mandiri Tempati Hotel Transit
Proses pelayanan safari wukuf lansia dan disabilitas non mandiri berlangsung dari 12 sampai 19 Juni 2024.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) tahun ini akan kembali menggelar safari wukuf bagi jemaah haji lanjut usia (lansia) non mandiri.
Sebanyak 300 jemaah haji lansia dan disabilitas non mandiri secara bertahap dipindahkan dari pemondokan di sektor menuju hotel transit di wilayah Aziziyah.
Baca juga: Jelang Puncak Haji, Jemaah Diminta Pakai Masker & Bawa Semprotan Air Hindari Heatstroke
"Sebagai persiapan, kami secara bertahap memindahkan jemaah haji lansia dan disabilitas non mandiri yang akan mengikuti safari wukuf ke hotel transit. Hotel dipilih berlokasi di wilayah Aziziyah, agar dekat dengan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daerah Kerja Makkah," ucap Kepala Bidang Layanan Jemaah Lansia dan Disabilitas Slamet Sodali melalui keterangan tertulis, Kamis (13/6/2024).
Safari wukuf jemaah lansia dan disablitas non mandiri tahun ini merupakan kali kedua.
Pada 2023, ada 129 jemaah lansia dan disabilitas non mandiri yang mengikuti safari wukuf.
Baca juga: Melalui 13 Bandara, InJourney Airports Sukses Melayani Keberangkatan 216 Ribu Calon Jemaah Haji
Saat itu, ada lebih dari 9.000 yang didaftarkan, namun kuota yang tersedia hanya 129 orang.
Penyelenggaraan safari wukuf pada tahun ini kuota ditambah hingga 300 jemaah.
Proses pelayanan safari wukuf lansia dan disabilitas non mandiri berlangsung dari 12 sampai 19 Juni 2024.
"Kami sudah melakukan pendataan, ada 300 jemaah lansia dari 11 sektor pemondokan yang akan dipindahkan ke hotel transit untuk persiapan mengikuti safari wukuf," tutur Slamet.
Menurut Slamet, 300 jemaah lansia dan disabilitas diikutkan dalam safari wukuf setelah proses seleksi berdasarkan kriteria yang telah dirumuskan.
"Proses pemindahan jemaah haji lansia dan disabilitas non mandiri ke hotel transit berlangsung dua hari, 12 sampai 13 Juni 2024," kata Slamet.
"Pemindahan ke hotel transit sengaja dilakukan lebih awal agar tidak terburu-buru dan jemaah lebih nyaman. Fasilitas hotel juga kita buat senyaman mungkin seperti di rumah, konsepnya mirip apartemen," tambah Slamet.
Slamet mengungkapkan pihaknya telah menyiapkan sejumlah petugas untuk mendampingi jemaah selama di hotel transit.
Selesai wukuf, Slamet mengungkapkan jemaah akan kembali dan tinggal di hotel transit hingga selesai prosesi Mabit di Mina.
Baca juga: Antisipasi Jemaah Haji Indonesia Tak Bisa Masuk Arafah, Menag Yaqut Tagih 13 Ribu Smart Card
Beragam kegiatan telah disiapkan untuk mengisi hari-hari jemaah lansia dan disabilitas selama di hotel transit, mulai dari senam lansia hingga pemeriksaan kesehatan berkala.
Untuk pelaksanaan ibadah lainnya, baik lontar jumrah maupun tawaf Ifadlah, akan dibadalhajikan oleh para petugas.
“Jemaah lansia dan disabilitas ini akan kami kembalikan ke pemondokan masing-masing pada 19 Juni 2024, saat para jemaah lainnya yang dalam satu kloter sudah kembali ke hotel masing-masing,” pungkasnya.
Pemerintah Arab Saudi telah menetapkan 1 Zulhijjah bertepatan dengan 7 Juni 2024. Wukuf di Arafah bertepatan dengan 15 Juni 2024.