Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hari Ini Jemaah Haji Wukuf di Arafah, Elya Terharu Penantian 12 Tahun Akhirnya Bisa Wukuf di Arafah

Dari Indonesia sendiri kemarin ada 213.275 jemaah haji yang diberangkatkan menuju Padang Arafah.

Penulis: Anita K Wardhani
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Hari Ini Jemaah Haji Wukuf di Arafah, Elya Terharu Penantian 12 Tahun Akhirnya Bisa Wukuf di Arafah
Tribunnews.com/ MCH 2024/ Anita K Wardhani
Jemaah haji Indonesia mulai bergeser ke Arafah untuk menjalankan wuquf, Jumat (14/6/2024). Jemaah haji dari seluruh dunia hari ini Sabtu (15/6/2024) menjalani rangkaian puncak ibadah haji, yakni wukuf di Padang Arafah. Termasuk jemaah haji asal Indonesia. 

TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH - Jemaah haji dari seluruh dunia hari ini Sabtu (15/6/2024) menjalani rangkaian puncak ibadah haji, yakni wukuf di Padang Arafah. Termasuk jemaah haji asal Indonesia.

Sejak Jumat (14/6/2024) kemarin waktu Arab Saudi, jutaan jemaah haji dari berbagai negara mulai diberangkatkan menuju Padang Arafah, tempat wukuf digelar.

Wukuf di Arafah dilaksanakan pada 9 Zulhijjah 1445 Hijriah atau bertepatan dengan hari Sabtu (15/6/2024).

Dengan demikian, Iduladha di Arab Saudi akan dirayakan pada Minggu (16/6/2024), atau sehari lebih cepat dari perayaan Iduladha di Indonesia.

Baca juga: Ini Jadwal Lontar Jumrah Bagi Jemaah Haji Indonesia, Ada Waktu Larangan

Dari Indonesia sendiri kemarin ada 213.275 jemaah haji yang diberangkatkan menuju Padang Arafah.

Jemaah haji asal Indonesia ini akan menempati 1.169 tenda selama wukuf di Arafah.

Pantauan Tribunnews.com di sejumlah hotel, jemaah sudah bersiap sejak subuh untuk pemberangkatan ke Arafah.

Berita Rekomendasi

Salah satu jemaah asal Indonesia yang kemarin ikut berangkat ke Padang Arafah adalah Elya Kasmita.

Jemaah haji asal Jambi itu terlihat tak kuasa menahan haru ketika menanti bus yang akan membawanya menuju Arafah.

Bersama 400 jemaah asal Jambi yang tergabung dalam kloter BTH 22, Elya akan berkumpul bersama jutaan umat muslim di dunia menuju Arafah untuk melakukan serangkaian puncak ibadah haji.

Ada rasa tak sabar, gembira, juga haru melintas campur aduk di pikiran Elya.

Penantiannya selama 12 tahun ke Tanah Suci hingga akhirnya bisa wukuf di Arafah yang sebentar lagi akan dijalaninya membuatnya terus bersyukur.

Baca juga: Dapur Arafah Siap Layani Konsumsi Jemaah Saat Puncak Haji, Menu Bercita Rasa Nusantara

"Ya bersyukur, jadi ada rasa senang, sedih juga, karena kita semakin dekat dengan waktu wukuf di Arafah, berkumpul lebih dekat kepada Allah," katanya lirih saat berbincang dengan Tribunnews.com.

Jemaah haji asal Jambi itu mengaku sudah menyiapkan lantunan doa yang akan dipanjatkannya saat wukuf nanti.

"Ya kami minta kebaikan dunia akhirat, selalu ingat pada Allah ditingkatkan keimanan, kesabaran," kata Elya.

Para jemaah yang kemarin berangkat ke Arafah tampak tak membawa banyak barang bawaan.

Dari pantauan Tribunnews.com, para jemaah terlihat hanya membawa perlengkapan pribadi secukupnya, seperti perlengkapan mandi, alat ibadah, sajadah juga makanan ringan.

"Kami tak bawa makanan banyak, cuma bawa alat mandi, sajadah, makanan kering saja kaya roti, biskuit. Tak perlu bawa beras. Kan dapat makan di Arafah, alhamdulillah," kata Sauni jemaah lainnya.

"Sudah sarapan enak sarapannya juga," katanya.

Diketahui, konsumsi menjadi fasilitas yang diberikan kepada jemaah haji Indonesia sejak 8 Dzulhijjah 1445 H/14 Juni 2024.

Total mereka akan mendapat 15 kali makan.

Baca juga: Jemaah Haji Tak Sabar Berangkat ke Arafah Untuk Wukuf, Haru dan Gembira Bercampur Jadi Satu

"Selama di Arafah, Muzdalifah, dan Mina, seluruh jemaah haji Indonesia mendapat paket 15 kali makan dan satu kali snack berat. Snack berat itu akan dibagikan di Arafah untuk dikonsumsi di Muzdalifah," kata Direktur Layanan Haji Luar Negeri Subhan Cholid di Makkah, Jumat (14/6/2024).

Jemaah haji akan mendapatkan makan siang dan malam di Arafah pada 8 Dzulhijjah.

Kemudian pada malam harinya jemaah haji akan mendapatkan snack berat di Arafah untuk bergeser ke Muzdalifah.

Bersamaan dengan itu, lalu petugas haji juga akan membagikan kerikil untuk melempar jumrah.

Selanjutnya pada 10-12 Dzulhijjah 1445 H atau 16-18 Juni 2024, jamaah akan mendapatkan konsumsi penuh pada pagi, siang, dan malam.

Sebanyak 213.275 jemaah haji Indonesia mulai diberangkatkan dari Makkah menuju Arafah sejak Jumat (14/6/2024) pagi.
Sebanyak 213.275 jemaah haji Indonesia mulai diberangkatkan dari Makkah menuju Arafah sejak Jumat (14/6/2024) pagi. (TRIBUNNEWS.COM/ANITA K WARDHANI/MCH 2024)

Sementara pada 13 Dzulhijjah 1445 H atau 19 Juni 2024, pihak Masyariq hanya akan menyediakan makan pagi.

Sedangkan siang harinya akan mendapatkan makanan siap saji dari penyedia katering di hotel.

Pada malam harinya pada pukul 19.00-19.00 WAS, penyedia katering akan kembali mendapatkan makanan biasa.

Pada 14-15 Dzulhijjah 1445 H atau 20-21 Juni 2024, penyedia katering di hotel akan kembali memberikan layanan makan pagi (05.00-08.00 WAS), siang (12.00-14.00 WAS), dan malam (17.00-19.00 WAS).

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas memastikan pelayanan untuk jemaah haji saat wukuf di Arafah, mulai tenda, konsumsi dan kesehatan jemaah sudah dipersiapkan matang.

Baca juga: 482 Jemaah Haji yang Sakit, Lansia Non Mandiri dan Disabilitas Bakal Safari Wukuf di Arafah

Termasuk pemeriksaan smart card atau kartu nusuk sebagai tiket untuk masuk ke Arafah.

"Kita sudah persiapkan semaksimal mungkin, memastikan jemaah terlayani selama puncak ibadah haji," kata Menag Yaqut.

Menag Yaqut juga memastikan jemaah yang belum memiliki kartu nusuk tetap bisa masuk ke Arafah.

Kemenag sudah menyiapkan rencana darurat untuk menjaga kenyamanan jemaah haji Indonesia.

"Kita tak mau ada yang tak bisa masuk Arafah. Jemaah tanpa kartu nusuk tetap bisa masuk, nanti diperiksa manual dengan berbasis paspor," kata Menag.

Data terakhir hingga Kamis (13/6/2024), jemaah haji Indonesia yang belum mendapatkan smart card sisa 7 ribuan atau sekitar 3 persen lagi.

Dalam penjelasan di depan Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR, Yaqut menjelaskan akan memback-up jemaah yang belum dapat kartu nusuk dengan pemeriksaan manual.

Jemaah yang tidak mengantongi smart card tak perlu khawatir, mereka tetap bisa ke Arafah dengan syarat.

"Meskipun tidak punya smart card, sepanjang mereka punya visa dan resmi. pihak Masyariq menjamin tetap bisa ke Arafah," ujar Kepala Daerah Kerja (Daker) Makkah Khalilurrahman ditemui di Kantor Urusan Haji Indonesia, Kamis malam (13/4/2024).

Khalil menyatakan pihaknya terus mengejar masyariq untuk segera menerbitkan smart card bagi jemaah haji yang belum dapat.

"Sisa 7 ribuan atau sekitar 3 persen lagi," katanya.

Angka ini jauh berkurang dibandingkan hari sebelumnya pada Rabu (12/6), di mana jumlah jemaah yang belum memiliki smart card tercatat 13 ribu orang.(tribun network/nit/dod)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas