Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

20 Jemaah Haji Furoda dan Visa Ziarah Jalani Perawatan di Klinik Kesehatan Haji Indonesia

KKHI Makkah merawat 20 orang jemaah haji reguler, pasca puncak haji di Arafah, muzdalifah dan Mina (Armuzna).

Penulis: Anita K Wardhani
Editor: Wahyu Aji
zoom-in 20 Jemaah Haji Furoda dan Visa Ziarah Jalani Perawatan di Klinik Kesehatan Haji Indonesia
Surya.co/M Taufik
ILUSTRASI Kadaker Madinah bersama rombongan saat menjenguk jemaah haji yang sedang dirawat di KKHI Madinah, Arab Saudi, Jumat (24/5/2024). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Anita K Wardhani dari Arab Saudi

TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH - Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah merawat 20 orang jemaah haji reguler, pasca puncak haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna).

Hal ini terungkap saat kunjungan Konjen Ri di Jeddah Yusron B Khoiry saat bertemu Kepala Pusat Kesehatan (Kapuskes) Haji Kementerian Kesehatan RI Liliek Marhaendro Susilo di KKHI Makkah awal pekan ini.

Yusron menjelaskan jika dari KKHI tak hanya merawat jemaah haji reguler.

"Kami juga mendapatkan laporan ada beberapa jemaah haji yang non reguler  seperti Furodah maupun jemaah haji visa Ziarah yang juga datang ke klinik ini," kata Yusron.

Jemaah furoda dan visa ziarah ini dibawa oleh aparat Saudi karena kondisi sakit.

Semuanya juga tetap diberikan layanan kesehatan buat mereka.

Berita Rekomendasi

Liliek menambahkan jumlahnya hampir 20 jemaah.

"Hampir 20-an lah selama armuza. Jadi memang jemaah-jemaah yang non reguler ini, ini banyak kita temukan setelah mereka bermasalah kesehatannya  dan oleh aparat Saudi karena mereka kenalnya fasilitas kesehatan Indonesia yang ada di KKHI  jadi mereka setiap mereka menemukan jemaah yang bermasalah kesehatannya dikirimnya ke sini," kata Liliek.

Rata-rata jemaah ini kelelahan dan mereka pun juga ada yang mempunyai  penyakit bawaan  seperti PM, diabetes melitus maupun yang jantung.

Ada jemaah yang dirujuk ke Rs Arab Saudi.

Namun ada kendala jemaah yang identitasnya kurang jelas gitu sejungga saat akan dirujuk  ditolak.

Tqpi setelah kesadarannya juga mulai menurun kita rujuk kembali ke rumah sakit Arab Saudi  dan mereka bisa menerima.

"Alhamdulillah, tetap dirawat dengan baik," katanya.

Yusron menambahkan jika mekanisme stito'ah itu didahului  di awal sehingga jemaah yang berangkat ke Arab Saudi itu sudah kondisi kesehatannya lebih baik  itu salah satu positif yang harus dipertahankan. 

Ini menjadikan kasus-kasus kesehatan  jauh mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu.

Di KKHI, misalkan saat ini setelah Arafah, kemarin setelah Armina, jumlah kasur masih sangat memadai berbanding tahun lalu di mana di lobi juga sudah penuh sekali, luber sampai didatangi oleh pihak-pihak rumah sakit Arab Saudi,

Dukungan dari KJRI, beberapa penempatan staff-staff KJRI di KKHI ini sangat membantu, terutama terkait dengan koordinasi dengan pihak-pihak keamanan setempat  maupun pihak-pihak Kementerian Kesehatan Arab Saudi.

Baca juga: Demensia Peringkat Ketiga Penyakit Terbanyak di KKHI Makkah

"Karena staff-staff yang kita taruh di sini sebagian besar memang memiliki kemampuan berbahasa Arab dan juga akses sebagai staff KJRI juga sangat membantu dalam melaksanakan komunikasi dengan aparat setempat

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas