20 Jemaah Haji Furoda dan Visa Ziarah Jalani Perawatan di Klinik Kesehatan Haji Indonesia
KKHI Makkah merawat 20 orang jemaah haji reguler, pasca puncak haji di Arafah, muzdalifah dan Mina (Armuzna).
Penulis: Anita K Wardhani
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Anita K Wardhani dari Arab Saudi
TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH - Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah merawat 20 orang jemaah haji reguler, pasca puncak haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna).
Hal ini terungkap saat kunjungan Konjen Ri di Jeddah Yusron B Khoiry saat bertemu Kepala Pusat Kesehatan (Kapuskes) Haji Kementerian Kesehatan RI Liliek Marhaendro Susilo di KKHI Makkah awal pekan ini.
Yusron menjelaskan jika dari KKHI tak hanya merawat jemaah haji reguler.
"Kami juga mendapatkan laporan ada beberapa jemaah haji yang non reguler seperti Furodah maupun jemaah haji visa Ziarah yang juga datang ke klinik ini," kata Yusron.
Jemaah furoda dan visa ziarah ini dibawa oleh aparat Saudi karena kondisi sakit.
Semuanya juga tetap diberikan layanan kesehatan buat mereka.
Liliek menambahkan jumlahnya hampir 20 jemaah.
"Hampir 20-an lah selama armuza. Jadi memang jemaah-jemaah yang non reguler ini, ini banyak kita temukan setelah mereka bermasalah kesehatannya dan oleh aparat Saudi karena mereka kenalnya fasilitas kesehatan Indonesia yang ada di KKHI jadi mereka setiap mereka menemukan jemaah yang bermasalah kesehatannya dikirimnya ke sini," kata Liliek.
Rata-rata jemaah ini kelelahan dan mereka pun juga ada yang mempunyai penyakit bawaan seperti PM, diabetes melitus maupun yang jantung.
Ada jemaah yang dirujuk ke Rs Arab Saudi.
Namun ada kendala jemaah yang identitasnya kurang jelas gitu sejungga saat akan dirujuk ditolak.
Tqpi setelah kesadarannya juga mulai menurun kita rujuk kembali ke rumah sakit Arab Saudi dan mereka bisa menerima.
"Alhamdulillah, tetap dirawat dengan baik," katanya.
Yusron menambahkan jika mekanisme stito'ah itu didahului di awal sehingga jemaah yang berangkat ke Arab Saudi itu sudah kondisi kesehatannya lebih baik itu salah satu positif yang harus dipertahankan.
Ini menjadikan kasus-kasus kesehatan jauh mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu.
Di KKHI, misalkan saat ini setelah Arafah, kemarin setelah Armina, jumlah kasur masih sangat memadai berbanding tahun lalu di mana di lobi juga sudah penuh sekali, luber sampai didatangi oleh pihak-pihak rumah sakit Arab Saudi,
Dukungan dari KJRI, beberapa penempatan staff-staff KJRI di KKHI ini sangat membantu, terutama terkait dengan koordinasi dengan pihak-pihak keamanan setempat maupun pihak-pihak Kementerian Kesehatan Arab Saudi.
Baca juga: Demensia Peringkat Ketiga Penyakit Terbanyak di KKHI Makkah
"Karena staff-staff yang kita taruh di sini sebagian besar memang memiliki kemampuan berbahasa Arab dan juga akses sebagai staff KJRI juga sangat membantu dalam melaksanakan komunikasi dengan aparat setempat