Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ketua DPRD Rembang Ditahan Sebulan di Arab Saudi saat Berhaji, Kemlu: Sidang Sudah 2 Kali

Ketua DPRD Rembang sudah menjalani sidang sebanyak dua kali usai terjaring razia keiimigrasian karena berhaji menggunakan visa ziarah.

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in Ketua DPRD Rembang Ditahan Sebulan di Arab Saudi saat Berhaji, Kemlu: Sidang Sudah 2 Kali
kolase/dok Tribun Jateng/Tribunnews.com
Ketua DPRD Rembang sudah menjalani sidang sebanyak dua kali usai terjaring razia keiimigrasian karena berhaji menggunakan visa ziarah. 

TRIBUNNEWS.COM - Ketua DPRD Kabupaten Rembang, Supadi ditahan oleh otoritas keamanan Kerajaan Arab Saudi selama sebulan saat berhaji.

Dikutip dari Kompas.com, penahanan itu lantaran terjaring razia keiimigrasian setelah kedapatan menggunakan visa ziarah untuk menunaikan ibadah haji.

Menurut Wakil Ketua DPRD Rembang, M Bisri Cholil Laqour, Supardi terjaring razia saat 9 Juni 2024.

"Ya, itu jelas (melanggar keimigrasian), karena secara visa itu visa ziarah, di tanggal 23 Mei itu sudah ditutup untuk ziarah dan sebagainya, dan digunakan untuk haji, mulai tanggal 23 Mei 2024," tuturnya pada Selasa (9/7/2024) lalu.

Bisri menyebut Supadi terjaring razia keiimigrasian saat mengunjungi rekannya.

"Jadi kedapatan di rumah temannya itu ada beberapa dokumen, komputer, printer, dan di tempat itu ada beberapa mahasiswa yang memang belajar di sana," ujarnya.

Adapun sebenarnya Supadi hanya mengambil izin cuti dari 31 Mei-25 Juni 2024.

Berita Rekomendasi

Namun, saat masih berada di Arab Saudi, politisi dari PPP itu terakhir kali dapat dihubungi pada 5 Juni.

Selanjutnya, hingga masa cuti habis, komunikasi dengannya tidak dapat dilakukan kembali.

Baca juga: Ketua DPRD Rembang Belum Sempat Berhaji Lalu Ditangkap Polisi Arab Saudi, Masihkah Terkena Hukuman?

Di sisi lain, Bupati Rembang, Abdul Hafidz menuturkan, Supadi memang kerap menunaikan ibadah haji saat musim haji.

Bahkan, dia sempat tertarik dengan tawaran sesama rekannya di PPP itu untuk berhaji rutin dengan menggunakan visa ziarah.

Namun, setelah ada larangan penggunaan visa ziarah saat berhaji, Hafidz mengurungkan niatnya tersebut.

"Saya tertarik kok bisa haji cepat, enak, kok selamat. Jadi dulu saya juga tertarik tapi begitu ada seperti ini ya sudah enggak tertarik lagi," terang dia.

"Harganya pasti lebih mahal toh, tapi kan bisa langsung haji, jadi awalnya saya tertarik tapi sudah tidaklah," imbuh dia.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas