Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemerintah Susun Rencana Kebutuhan Obat dan Klinik Kesehatan untuk Jemaah Haji 2025

Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama bahas rencana kebutuhan obat, perbekkes, dan vaksin persiapan ibadah haji 1446 H/2025 M.

Penulis: Lanny Latifah
Editor: Yurika NendriNovianingsih
zoom-in Pemerintah Susun Rencana Kebutuhan Obat dan Klinik Kesehatan untuk Jemaah Haji 2025
Istimewa
Ibadah Haji - Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama bahas rencana kebutuhan obat, perbekkes, dan vaksin persiapan ibadah haji 1446 H/2025 M. 

TRIBUNNEWS.COM - Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama bersama Kementerian Kesehatan terus melakukan persiapan penyelenggaraan ibadah haji 1446 H/2025 M.

Kedua pihak menggelar pertemuan antara lain untuk membahas rencana kebutuhan obat, perbekkes, dan vaksin haji.

Adapun pertemuan tersebut berlangsung di Jakarta, Jumat (25/10/2024).

"Dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada Jemaah haji Indonesia pada haji 2025 Kementerian Agama akan terus bersinergi dengan Kementerian Kesehatan," ungkap Direktur Bina Haji Arsad Hidayat, dikutip dari kemenag.go.id.

Direktur Pengelolaan dan Pelayanan Kefarmasian Kementerian Kesehatan RI, Agusdini Banun Saptaningsih mengatakan, saat ini pihak Kementerian Kesehatan tengah melakukan penyusunan kebutuhan obat, Perbekkes, dan Vaksin Haji yang akan disiapkan untuk operasional haji tahun 1446H/2025M.

Agusdini menambahkan bahwa pihaknya terus melakukan evaluasi pengadaan obat haji agar obat yang dipersiapkan tepat sasaran dan tepat guna.

Sebagian obat juga diadakan di Arab Saudi agar lebih efisien.

Berita Rekomendasi

"Kami saat ini sedang menyusun kebutuhan obat, Perbekkes, dan Vaksin Haji untuk operasional haji tahun 1446M/2025M. Kami memegang prinsip agar penggunaan obat yang ada tepat guna dan tepat sasaran serta berusaha semaksimal mungkin agar penggunaannya juga lebih efisien," ungkap Agusdini saat mendampingi Direktur Bina Haji.

Dalam kesempatan yang sama, Arsad pun menyebutkan, angka kematian jemaah haji Indonesia 1445 H menurun hingga 40 persen dibanding tahun lalu.

Untuk itu, Kemenag dengan Kemenkes terus berikhtiar, antara lain melalui program penguatan istithaah kesehatan sebagai syarat pelunasan Bipih.

Berdasarkan data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT), pada akhir operasional haji 2024, ada 461 jemaah yang wafat.

Baca juga: BPKH Rumuskan Strategi Pengelolaan Dana Haji yang Efisien dan Efektif

Sementara, jemaah haji yang wafat pada tahun sebelumnya berjumlah 773 orang.

"Angka kematian jemaah haji Indonesia pada tahun 1445H/2024M turun sebesar 40 persen. Tahun 2024, istithaah kesehatan dijadikan syarat jemaah haji untuk melakukan pelunasan. Insya Allah akan kita perkuat kembali di persiapan haji 1446 H/2025 M," tambah Arsad.

Selain itu, pihak Kemenag juga berkomitmen untuk menyiapkan sarana klinik kesehatan satelit di hotel tempat jemaah haji tinggal di Makkah.

Ini sebagaimana telah dilakukan pada 2023 dan 2024.

Keberadaan klinik satelit, mendekatkan layanan kesehatan kepada jemaah haji.

"Saat ini jemaah haji bisa dengan mudah melakukan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan di klinik kesehatan satelit yang berada di hotel tempat jemaah tinggal," tegas Arsad.

(Tribunnews.com/Latifah)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas