Diskusi Pertanian Berkelanjutan dan Adopsi Teknologi Modern
Dari kiri, Direktur Eksekutif CLID Agung Kurniawan, Perwakilan PPVTPP Wiji Astuti, Ketua Komisi Keamanan Hayati Bambang Prasetya, Anggota tim Penilai Varietas PRG Sobir, Anggota Komisi Keamanan Hayati Roy Sparringa, Chairman CLID Kukuh Ambar Waluyo dan Biotech and Seeds Manager CLID Agustine Christela M berfoto beraama disela-sela sesi Pemaparan Teknis kegiatan Sarasehan Pertanian Berkelanjutan dan Adopsi Teknologi Modern di Jakarta, Rabu (31/7/2024). Kebutuhan akan bioteknologi terbukti cukup besar, namun proses pengembangan hingga komersialisasi benih PRG di Indonesia rata-rata membutuhkan sekitar 15 tahun. CropLife Indonesia mendorong sinergi stakeholders agar bioteknologi bisa lebih berperan untuk memperkuat ketahanan pangan dan kesejahteraan petani. Contohnya di Vietnam dan Filipina yang telah mengalami peningkatan produksi pertanian hingga 30 persen melalui adopsi bioteknologi. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN