Ada Pihak Ketiga Diduga Perkeruh Bangkok
Kerusuhan yang makin runyam di Bang
Editor: Iswidodo
TRIBUNNEWS.COM, BANGKOK- Kerusuhan yang makin runyam di Bangkok disinyalir ada oknum pihak ketiga di luar demosntran kaus merah pro Thaksin maupun pasukan pemerintah di bawah kendali PM Abhisit. Hal itu dibuktikan dengan adanya pembakaran di tengah kota Bangkok, padahal kaus merah sudah menyingkir dari pusat kota.
Kontributor Tribunnews.com melaporkan, penembakan oleh pasukan pemerintah setelah terjadi pembakaran di pusat kota yang meliputi Central World dan Siam Square.
Sejak Kamis (20/5) malam demosntran Kaus Merah sudah menyingkir ke tiga daerah utara Bangkok yaitu Ayuthaya, Patumthani, Mukdaharn. Provinsi tersebut terletak di utara Bangkok atau dikenal dengan area 555.
Pemerintah Thailand menegaskan bahwa penyisiran dan jam malam akan diperpanjang hingga Sabtu (22/5). Hingga kini PM Abhisit belum bersedia memenuhi tuntutan demonstran kaus merah terkait pembubaran parlemen dan mempercepat pemilihan umum.
Aparat keamanan Thailand telah berhasil merebut wilayah Ratchaprasong yang selama lebih dari 2 bulan menjadi pusat demonstrasi di Thailand. Kepulan asap hitam tampak tinggi di udara. Orang-orang di sekitar wilayah Ratchaprasong berlarian menyelamatkan diri.
Ratchaprasong yang berada di jantung kota Bangkok sekaligus pusat bisnis ternama akhirnya dikuasai aparat keamanan sekitar jam 14.00.
Jumat (21/5) siang ini, pemerintah Abhisit mengeluarkan pengumuman resmi terkait kondisi Bangkok. "Pemerintah akan melanjutkan pengambilan tindakan tegas untuk menstabilkan keadaan di Bangkok," demikian dikutip statmen pemerintah Thailand.
Operasi aparat keamanan Thailand kemudian meluas menuju beberapa wilayah di sekitar Ratchaprasong, dan semakin menguasai wilayah-wilayah yang tadinya dikuasai demonstran. Pada sekitar jam 15.00 suasana sudah kembali tenang, hanya suara helikopter yang terdengar mengelilingi pusat kota Bangkok.
Selama operasi keamanan tersebut tidak terjadi insiden di jalan Petchburi yang berjarak hanya sekitar 2 km dari tempat kejadian.
Menurut sumber terpercaya, Raja Bhumibol Adulyadej sudah beberapa bulan tidak muncul di publik. Dikabarkan dalam keadaan sakit, walau demikian pemerintah menyatakan kondisinya sehat. Hal ini menimbulkan pertanyaan masyarakat Thailand.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.