Pemilu Jepang: Petugas Ketiduran, Coblosan Telat
Tempat pemilihan umum di Jepang dibuka mulai jam delapan pagi tadi dan ditutup jam 20.00 malam ini.
Editor: Dahlan Dahi
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo, dari Tokyo, Jepang
TRIBUNNEWS.COM - Petugas yang seharusnya membuka pintu dan menjaga tempat pemilu di perfektur Gifu, Jepang, Minggu (16/12/2012) pagi, ternyata ketiduran, sehingga pemilu dilaksanakan terlambat 27 menit.
Bukan hanya itu, akibat keterlambatan pembukaan tempat untuk masyarakat memberikan suara, membuat sepuluh orang warga Gifu kesal dan pulang kembali ke rumahnya.
"Kami minta maaf sebesar-besarnya atas kejadian keterlambatan pembukaan tempat pemilihan umum," papar pimpinan panitia pemilu Gifu kepada masyarakat yang sekaligus membuat selebaran kertas pernyataan permintaan maaf disebarkan dan di tempel di tempat pemilu di sana.
Tempat pemilihan umum di Jepang dibuka mulai jam delapan pagi tadi dan ditutup jam 20.00 malam ini.
Informasi yang dihimpun TRIBUNnews.com menyebutkan, sampai dengan jam 19.00 jumlah pemilih di tempat pemilu yang akan memilih 480 anggota majelis rendah parlemen Jepang ini, ternyata hanya dihadiri 34% saja dari yang berhak memilih. Jumlah itu berarti turun hampir 7% dibandingkan pemilu serupa tiga tahun lalu. Demikian ungkap Kementerian Dalam Negeri Jepang.
Setelah jam 20.00 nanti perhitungan segera dimulai dan diperkirakan hasil pemilu akan dapat diketahui sekitar tengah malam atau jam 24.00 waktu Jepang.
Diperkirakan kuat Partai Demokrat Liberal (LDP) akan menduduki kursi mayoritas dan akan kembali memimpin pemerintahan Jepang bersama Komeito serta partai lain.
Mantan Perdana Menteri Shinzo Abe (PM Jepang pada bulan September 2006-2007) diperkirakan kuat akan menjadi Perdana Menteri Jepang yang ke-63.
Sedangkan Partai Demokrat diperkirakan kuat kembali akan menjadi partai oposisi setelah berkuasa selama hampir empat tahun di Jepang.(*)
Berita Lain