Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tangis Pilu Barack Obama

menghentikan tragedi-tragedi akibat pemakaian senjata di AS.

Editor: Rachmat Hidayat
zoom-in Tangis Pilu Barack Obama
NET
Presiden Amerika Serikat Barack Obama 

TRIBUNNEWS.COM,CONNECTICUT-- Presiden Barack Obama berduka dan menangis atas pembantaian yang menewaskan 26 orang di sebuah sekolah dasar Sandy Hook di Newtown, Negara Bagian Connecticut, AS, Jumat (14/12) waktu setempat.

Obama beberapa kali menyeka air mata dan berjuang untuk menenangkan diri saat menyampaikan ucapan dukacita bagi orang-orang yang tewas dalam pembantaian itu. Ia menjanjikan tindakan yang berarti untuk menghentikan tragedi-tragedi akibat pemakaian senjata di AS.

"Mayoritas mereka yang tewas hari ini adalah anak-anak, anak-anak kecil yang lucu yang berusia antara lima hingga sepuluh tahun," kata Obama seperti dikutip Tribun Jabar.

 "Kehidupan membentang di depan mereka, ulang tahun, wisuda, pernikahan, anak-anak mereka sendiri," katanya.

Obama jeda selama beberapa saat, dan menarik napas berat. Beberapa kali menyeka air mata dari sudut matanya, ketika ia menyampaikan reaksi pertamanya terkait pembunuhan 6 orang, termasuk 20 anak, di ruang pers Gedung Putih di Washington. Si penembak dalam tragedi itu ikut tewas sehingga total jumlah orang tewas adalah 27 orang.

"Di antara yang tewas adalah para guru, orang-orang yang mengabdikan hidupnya untuk membantu anak-anak kita memenuhi impian mereka," kata Obama.

Dirinya menegaskan, bereaksi bukan sebagai presiden, melainkan sebagai orang lain, sebagai orang tua. "Hati kita hancur saat ini, untuk para orang tua dan kakek-nenek, saudara dan saudari dari anak-anak kecil itu, dan untuk keluarga mereka yang kehilangan. Sebagai negara, kita telah melalui ini terlalu banyak," ujarnya lirih.

Berita Rekomendasi

Ia menyebut kasus-kasus pembantaian sebelumnya di Colorado, Oregon, dan Wisconsin.

"Lingkungan-lingkungan itu adalah lingkungan kita. Anak-anak itu adalah anak-anak kita. Kita harus bersama-sama dan mengambil tindakan yang berarti untuk mencegah tragedi lain seperti ini tanpa sekat-sekat politik," kata Obama, ayah dari dua gadis muda.

Pernyataan Obama itu terdengar dalam keheningan di ruangan Gedung Putih yang biasanya riuh saat konferensi pers dan hanya terganggu oleh suara kamera ketika ia berhenti dan menata emosinya.

Obama sebelumnya memerintahkan pengibaran bendera setengah tiang di Gedung Putih, bangunan pemerintah, dan di fasilitas militer AS untuk menghormati para korban penembakan di sekolah itu. Perintah itu berlaku sampai matahari terbenam pada 18 Desember, kata presiden dalam sebuah maklumat. Obama mengutuk serangan itu sebagai tindak kekerasan yang tanpa perasaan, sebagai kejahatan "keji".

Obama diberi tahu tentang penembakan itu pada Jumat pagi oleh penasihat antiteror dan keamanan dalam negeri John Brennan di Ruang Oval.

Identitas pelaku pembantaian dilaporkan bernama Adam Lanza (20 tahun). Lanza membunuh ibunya sendiri yang adalah seorang guru di rumahnya di Newtown, Connecticut, lalu mengendarai mobil ibunya itu ke Sekolah Dasar Sandy Hook, tempat ibunya mengajar, dan membantai 26 orang, termasuk 20 anak, sebelum menembak dirinya sendiri.

Juru Bicara Polisi Negara Bagian Connecticut, Letnan Paul Vance, mengatakan, 18 anak tewas ditembak di dalam sekolah dan dua lagi meninggal akibat luka mereka di rumah sakit. Enam orang lainnya adalah guru dan karyawan sekolah, termasuk kepala sekolah.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas