Russia Pernah Peringatkan FBI Sebelum Bom Boston Meledak
Sebelum bom meledak dalam perhelatan olahraga Maraton Boston, pihak berwenang Russia, telah memperingatkan Biro
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Samuel Febriyanto
TRIBUNNEWS.COM, BOSTON - Sebelum bom meledak dalam perhelatan olahraga Maraton Boston, pihak berwenang Russia, telah memperingatkan Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI), bahwa salah satu pelaku bom, Tamerlan Tsarnaev, sangat berbahaya, dan merupakan anggota organisasi Islam radikal.
FBI di hari Jumat, mengakui laporan tersebut, dan mengatakan bahwa pihaknya di tahun 2011 lalu, telah memeriksa Tamerlan, juga keluarganya, namun saat itu mereka tidak menemukan aktivitas terorisme apapun.
"FBI telah menempatkan orang ini dalam radar mereka, tetapi entah kenapa seperti tidak terpantau lagi," ujar seorang pembantu Kongres Amerika, dikutip dari Boston.com, Minggu (21/4/2013).
Tsarnaev (26), tewas dalam baku tembak dengan polisi di kota Watertown, Jumat pagi pekan lalu. Ia diketahui telah melakukan perjalanan dari Boston ke Rusia beberapa kali dalam beberapa tahun terakhir.
Tsarnaev dan adiknya, Dzhokhar, yang merupakan pelaku kedua pemboman Maraton Boston, berasal dari etnis Chechnya. Mereka datang ke Amerika Serikat dari Kirgistan, negara bekas pecahan Uni Soviet di Asia Tengah.
Dzhokhar (19), ditangkap oleh polisi di Watertown, Jumat kemarin, setelah diburu oleh pihak berwenang Amerika selama 20 jam. Ia saat ini tengah dirawat di rumah sakit Beth Israel Deaconess Medical Center, dimana kondisinya dilaporkan stabil, namun belum dapat berkomunikasi. (boston.com)