Korut Minta Pengakuan Dunia akan Senjata Nuklirnya
Korut Selasa (23/4/2013), mendesak pengakuan dunia internasional terhadap pihaknya sebagai negara pemilik senjata nuklir.
Editor: Gusti Sawabi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Samuel Febriyanto
TRIBUNNEWS.COM, SEOUL - Korea Utara (Korut), Selasa (23/4/2013), mendesak pengakuan dunia internasional terhadap pihaknya sebagai negara pemilik senjata nuklir.
Bersamaan dengan itu, Korut juga menolak permintaan Amerika Serikat (AS), untuk menghentikan program persenjataan nuklir milik mereka. Seperti diberitakan oleh Asiaone.com.
"Jika DPRK (Korut), duduk satu meja dengan AS untuk berdialog, maka dialog itu merupakan sesama negara pemilik senjata nuklir, dan tidak bisa satu pihak memaksa pihak lainnya menanggalkan senjata nuklir milik mereka," ujar seorang pejabat di Pemerintah Korut.
Perlu diketahui Korut telah menandatangani kesepakatan denuklirisasi untuk mendapatkan bantuan, pada tahun 2005.
Walau demikian, mereka sejumlah kali melakukan uji coba peluncuran rudal nuklir, dimana terakhir kali dilakukan pada bulan Februari kemarin. Hal itu memicu sanksi keras dari Dewan Keamanan PBB.
Hal tersebut, malah membuat Korut makin berang, mereka mengatakan akan menyerang pangkalan militer Amerika di Guam, dan Korsel.
Ditengah-tengah ketegangan di Semenanjung Korea, Korut, pada Kamis pekan lalu menawarkan perundingan damai dengan Amerika dan Korsel, dengan syarat pencabutan sanksi PBB.
AS menyatakan pihaknya akan menanggapi setelah Korut menunjukan sinyal sejal akan menghentikan program nuklir milik mereka. (asiaone.com)