Polisi Jepang Beri Rp 9,5 Juta Pemberi Informasi Pemilik Granat Tangan
Tahun 2011 sedikitnya lima kasus perang geng Yakuza di Fukuoka terjadi menggunakan granat tangan.
Editor: Widiyabuana Slay
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo, Jepang
TRIBUNNEWS.COM - Tahun 2011 sedikitnya lima kasus perang geng Yakuza di Fukuoka terjadi menggunakan granat tangan. Tentu saja polisi Jepang khususnya polisi Fukuoka ikut tegang pula, karena banyak korban bertebaran termasuk dari kalangan umum yang tak tahu menahu soal perang geng tersebut.
Akibatnya polisi mengumumkan hadiah 100.000 yen tunai atau sekitar Rp 9,5 juta (kurs Rp 95 per yen) bagi orang yang dapat memberikan informasi mengetahui seseorang sebagai pemegang granat tangan.
Hadiah cukup besar tersebut sangat membantu polisi sehingga jumlah amunisi dan persenjataan di masyarakat Jepang khususnya di Fukuoka dapat teredam dengan baik, berkurang dan perang geng pun terkendali sedikit.
Daerah Kyushu khususnya di Fukuoka memiliki lima kelompok geng Yakuza besar sepertu Kudo-kai, Dojinkai, Seidokai dan sebagainya. Jumlah anggotanya kini sekitar 1.000 orang.
Keributan antar geng dimulai Agustus 2007, dan sampai akhir tahun 2012 masih terus berlangsung, walau tidak sesering tahun 2011 yang terbanyak jumlah keributan dan paling bahaya karena terbuka menggunakan amunisi dan persenjataan, perang di tengah masyarakat.
Agustus 2007 pimpinan Kyushu Seido-kai, menembak dan membunuh Yoshihisa Onaka, Kepala Dojinkai yang berada di kota Kurume. Sejak saat itu perang antar geng berkecamuk di sana.
Kepemilikan amunisi dan senjata api membutuhkan uang. Tetapi di saat membutuhkan uang seorang CEO perusahaan memutuskan hubungan dengan Yakuza. Akibatnya tanggal 26 November 2011, Toshihiro Uchino, 72, President Hakushin Construction, yang mau melepaskan diri dari cengkeraman Yakuza, dibunuh Yakuza yang berboncengan saat mengendarai mobilnya Pukul 21.05 waktu setempat di daerah Kokura Kita Fukuoka.
Kelompok yang paling ganas menggunakan granat tangan adalah geng Kyushu Seidokai yang juga melebarkan sayapnya ke Tokyo embentu perusahaan boneka (front Company).
Tahun 2008, di kota Kurume, Fukuoka akibat perang antar geng, tujuh orang meninggal akibat granat tangan tersebut dan 20 orang terkena penembakan (korban peluru nyasar).
Tanggal 10 April 2011 kembali dua orang meninggal dan 12 orang luka parah akibat granat tangan yang meledak malam hari di kota Omuta Fukuoka.
Bulan Mei 2011, anak berusia 9 tahun menemukan granat tangan di persawahan Iizuka, perfektur Fukuoka. Granat ditunjukkan kepada ayahnya, lalu dibawa ke kantor polisi. Polisi mengungkapkan tidak menemukan granat serupa di markas besar para anggota Yakuza di sana.
Info lengkap Yakuza lihatlah di www.yakuza.in