Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo, Jepang

TRIBUNNEWS.COM - Wanita yang satu ini keras sekali kemauannya. Namun dia berhasil mendapatkan apa yang diimpikan. Mandiri, bekerja dan dapat uang tanpa tergantung laki-laki, bahkan sampai sempat dipukuli mantan suaminya.

"Saya sempat tidur di stasiun dan di internet cafe selama dua bulan. Rambut saya pun sempat rontok dan telinga sempat mulai tak bisa mendengar lagi karena stres berat diperlakukan kasar mantan suami saya orang Jepang, bahkan sampai dipukuli berkali-kali," papar Ardanariswari biasa dipanggil Iresh yang kemarin (11 Juni 2013) berulang tahun ke-37 khusus kepada Tribunnews.com Rabu (12/6/2013) malam.

Iresh sempat bertahan 7 tahun bersabar dalam perkawinannya dengan mantan suaminya. Tapi suatu waktu dia dibiarkan terkunci di luar, sehingga tak bisa masuk rumah, hanya gara-gara kaos kaki biru kesayangan mantan suami hilang tak ditemukan.

"Dia mengusir saya, jadi saat itu juga saya putuskan meninggalkan dia dan semua pengeluaran bon-bon tinggal di luar saya kumpulkan, karena yakin suatu waktu pasti dia harus ganti. Akhirnya kita cerai resmi tahun 2008 dan semua pengeluaran diganti olehnya sesuai hukum Jepang," paparnya.

Sejak meninggalkan rumah dan mandiri, beruntunglah dia dapat pekerjaan di restoran Thailand di Ikebukuro dan mendapat tawaran rumah menginap sangat murah sehingga terbantu hidup sampai kini.

Lalu melamar ke Agency Talent di Jepang dan diterima di dua tempat. Melalui Agency itulah dia mulai banyak muncul di televisi Jepang akhir-akhir ini antara lain kontrak di NTV dan TBS TV. Beberapa TV lain juga pernah memanggilnya misalnya Tokyo TV dan Fuji TV. Juga menjadi pemeran tambahkan di beberapa drama Jepang dan acara-acara lain di Jepang.

"Nantinya saya mau menjadi semacam Tour Guide, mengelola perjalanan khusus ke Jepang bagi wisatawan Indonesia dan juga Koordinir bagi TV-TV Jepang yang mau meliput ke Indonesia. Nanti setelah tahun depan kami menikah dan tinggal di Indonesia," paparnya.

Loh, menikah lagi? Benar, Iresh tidak kapok dengan orang Jepang dan dia akan menikah lagi dengan seorang profesional kameraman Jepang tahun depan, "Saya baru kenalan dengan orangtuanya minggu lalu dan sepakat menikah serta hidup di Indonesia tahun depan. Kalau tidak tinggal di Yogya mungkin di Bali. Jakarta pusing saya terlalu macet dan polusi yang bukan main, bisa stres berat saya nanti," jelasnya.

Lulusan sastra Jepang Universitas Indonesia ini memang pekerja ulet, smart dan mengikuti budaya Jepang terutama tepat waktu, tepat janji, sehingga bisa berhasil.

Kini bukan hanya orang Indonesia yang ada di Jepang mengenal dia sebagai talent tv, banyak orang Jepang pun sudah mengenalnya. Berbagai acara TV terkait orang asing biasanya muncul pula Iresh, "Saya ingin promosikan Indonesia lebih banyak lagi kepada masyarakat Jepang lewat TV. Semoga saja bisa tercapai ya," harapnya.

Iresh juga menjadi artis film iklan Kosmetik Shiseido yang akan ditayangkan di tv-tv Indonesia mulai bulan depan, katanya, "Bersama warga asing lain," tambahnya.

Bagi masyarakat Indonesia yang mau bertemu berkenalan dengan Iresh, silakan hadir di Festival Budaya Jepang 24 Agustus di Pullman Hotel ex Nikko Hotel. Catatlah tanggal itu baik-baik. Tak ada biaya apa pun untuk masuk dan hadir di acara tersebut. Iresh akan jadi tamu khusus di acara tersebut bersama pengarang terkenal Jepang yang bukunya telah diterbitkan ke dalam 17 bahasa termasuk ke bahasa Indonesia.

Untuk hadir di acara 24 Agustus tersebut, walau gratis, mungkin perlu daftar di http://gakko.us/.