Ketika Hendak Mendarat, Pesawat Asiana Terbang Terlalu Rendah
Pilot pesawat Asiana Airlines, yang jatuh di Bandara Internasional San Fransisko, AS, sempat berusaha memperbaiki posisi terbang pesawat
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, SAN FRANSISKO - Pilot pesawat Asiana Airlines, yang jatuh di Bandara Internasional San Fransisko, Amerika Serikat (AS), sempat berusaha memperbaiki posisi terbang pesawat ketika mengetahui pesawat Boeing 777 tersebut terbang terlalu rendah.
"Saat di ketinggian 500 kaki, ia menyadari bahwa pesawatnya terbang terlalu rendah," ujar Deborah Hersman, Ketua Dewan Keselamatan Transportasi Amerika Serikat, seperti dilansir Tribunnews dari Asiaone.com, Rabu (10/7/2013).
"Antara 500 dan 200 kaki memiliki deviasi lateral dan itu cukup rendah. Mereka mencoba untuk memperbaikinya pada saat itu," lanjutnya.
Dalam kesempatan yang sama, Deborah juga mengatakan dua pramugari pesawat jatuh dari ekor pesawat, ketika pesawat itu jatuh di bandara.
Walau demikian, penyebab kecelakaan pesawat itu belum dapat dipastikan. Tidak diketahui apakah sistem gas otomatis yang berfungsi mempertahankan kecepatan dinyalakan atau tidak saat pesawat itu hendak mendarat, namun diketahui pesawat sempat melambat di bawah kecepatan rata-rata ketika hendak mendarat.
Seperti diberitakan sebelumnya, akibat kejadian tersebut dua orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka. Kedua alat perekam penerbangan telah ditemukan dalam reruntuhan pesawat Asiana Airlines yang mengangkut lebih dari 300 penumpang dan awak pesawat itu.
Menurut juru bicara pesawat milik Korea Selatan itu, kedua penumpang yang tewas adalah anak perempuan China berumur 16 tahun.
Kedua korban adalah bagian dari kelompok 30 siswa China yang akan ikut perkemahan musim panas di Amerika. Kebanyakan penumpang pesawat Boeing 777 itu adalah warga China, Korea Selatan, dan Amerika.
Pesawat itu terbang dari Shanghai dan singgah di Seoul, sebelum melanjutkan penerbangan ke San Francisco. Asiana Airlines adalah maskapai penerbangan kedua terbesar di Korea Selatan setelah Korean Air.