Ketika Jatuh, Penumpang Asiana Diminta Tak Tinggalkan Pesawat
Ratusan penumpang pesawat Asiana Airlines, awalnya diminta tidak meninggalkan pesawat sesaat kecelakaan terjadi
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, SAN FRANSISKO - Ratusan penumpang pesawat Asiana Airlines, yang jatuh di Bandara Internasional San Fransisko, Amerika Serikat (AS), awalnya diminta tidak meninggalkan pesawat sesaat kecelakaan terjadi.
Namun setelah pramugari melihat api di bagian luar pesawat, perintah untuk keluar dari dalam pesawat dikeluarkan, yaitu 90 detik setelah kecelakaan.
Hal itu diungkapkan Ketua Badan Keselamatan Transportasi AS, Deborah Hersman seperti dilansir Tribunnews dari asiaone.com, Rabu (10/7/2013).
Dalam jumpa pers keempat kalinya, Deborah mengatakan, temuan awal yaitu tiga orang pramugari melontarkan diri keluar saat pesawat menabrak landasan pacu, dan kehilangan ekornya.
Sementara dua pramugari lainnya selamat menggunakan dua parasut evakuasi yang berbeda.
Deborah mengatakan, evakuasi langsung bukanlah standar prosedur yang harus dilakukan pertama kali oleh pilot saat mengalami kecelakaan.
Peraturan keselamatan yang ada menyatakan bahwa evakuasi penumpang pesawat dilakukan dalam kurun waktu 90 detik setelah kecelakaan.
Deborah juga mengatakan, pilot pesawat sempat dibutakan oleh kilatan cahaya ketika pesawat berada 500 kaki (152 meter) di atas tanah, dan akan mendekati bandara. Walau demikian ia mengaku tidak tahu dari mana asal kilatan cahaya tersebut.
Ia mengatakan analisis lebih lanjut dari sistem auto-pilot dan gas pesawat otomatis diperlukan untuk memahami apa yang terjadi sebelum kecelakaan terjadi.
Seperti diberitakan sebelumnya, dua orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka akibat kejadian nahas tersebut.
Menurut juru bicara pesawat milik Korea Selatan itu, kedua penumpang yang tewas adalah anak perempuan China berumur 16 tahun.
Kedua korban adalah bagian dari kelompok 30 siswa China yang akan ikut perkemahan musim panas di Amerika. Kebanyakan penumpang pesawat Boeing 777 itu adalah warga China, Korea Selatan, dan Amerika.
Pesawat itu terbang dari Shanghai dan singgah di Seoul, sebelum melanjutkan penerbangan ke San Francisco. Asiana Airlines adalah maskapai penerbangan kedua terbesar di Korea Selatan setelah Korean Air.
Menurut para saksi mata, ekor pesawat itu tampaknya menghantam landasan ketika mendarat, dan sebagian besar kabin penumpang habis terbakar setelah para penumpang berhasil keluar.
Kepala Asiana Airlines Yoon Young-doo mengatakan, ia yakin pesawat itu tidak mengalami gangguan mekanis apa pun pada saat kecelakaan.