Laporan Penggunaan Senjata Kimia di Suriah Bisa Saja Dipalsukan
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menilai, dugaan penggunaan senjata kimia di Suriah belum bisa dipastikan kebenarannya.
TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW - Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menilai, dugaan penggunaan senjata kimia di Suriah belum bisa dipastikan kebenarannya.
Ia mengatakan, dugaan penggunaan senjata kimia di Suriah, yang diketahui berdasarkan rekaman video yang beredar luas, bisa saja dipalsukan.
Menurutnya, benar atau tidaknya laporan tersebut, harus dipastikan oleh Tim Inspeksi PBB di Suriah. Langkah apapun yang diambil setelahnya harus melalui Dewan Keamanan PBB, di mana Rusia memiliki hak veto di sana.
Pada Rabu pekan lalu, sebuah serangan yang diduga senjata kimia, menghantam wilayah pinggiran Kota Damaskus yang diduduki kelompok pemberontak Suriah.
Setidaknya, 1.300 orang diperkirakan tewas dalam serangan itu. Laporan itu sedang diselidiki kebenarannya, oleh Tim Inspeksi PBB yang beranggotakan 12 orang.
Mereka telah mewawancarai lebih dari 20 korban yang diduga terkena serangan senjata kimia, dan mengambil sampel urine, darah, serta rambut korban. Mereka juga mendokumentasikan perjalanan melalui rekaman video.
Setelah itu, mereka mengunjungi situs yang diduga menjadi lokasi serangan senjata kimia. Mereka mengambil sampel tanah dan beberapa ekor hewan peliharaan, namun tidak mengambil bagian dari rudal atau menggali mayat korban serangan. (*)