Israel Ingin Rezim Assad Jatuh
Pemerintah Israel secara terbuka menyatakan ingin melihat Presiden Suriah, Bashar al-Assad digulingkan dari kursinya.
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, YERUSALEM - Pemerintah Israel secara terbuka menyatakan ingin melihat Presiden Suriah, Bashar al-Assad digulingkan dari kursinya.
Duta Besar Israel untuk Amerika Serikat (AS), Michael Oren, Selasa (17/9/2013), mengatakan pihaknya lebih memilih Assad digulingkan oleh pemberontak yang ditopang oleh kelompok Al Qaeda dibandingkan melihat aliansi Suriah dengan musuh bebuyutan negaranya, Iran.
Pernyataan Michael, telah mengubah pandangan Israel terhadap perang saudara yang pecah di Suriah.
Sebelumnya Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu menyatakan pihaknya belum tertarik untuk campur tangan dalam perang saudara di Suriah, yang berlangsung selama dua setengah tahun itu.
Namun ia meminta kepada rezim Presiden Suriah, Bashar al-Assad tidak melanggar garis merah yang ditetapkan pihaknya yaitu, menjual persenjataan kepada kelompok Hizbullah di Libanon.
Hizbullah juga merupakan salah satu musuh Israel di Timur Tengah. Secara berkala Hizbullah melancarkan serangan ke wilayah Israel.
"Kami selalu ingin Assad meninggalkan jabatannya, kami selalu lebih memilih orang-orang jahat yang tidak didukung oleh Iran untuk orang-orang jahat yang yang didukung oleh Iran," katanya.
Ia menilai dengan digulingkannya rezim Assad maka akan mengendurkan aliansi Suriah dengan Iran dan Hizbullah.
"Bahaya terbesar bagi Israel adalah busur strategis yang membentang dari Teheran, Damaskus ke Beirut. Dan kami melihat rezim Assad sebagai batu kunci dalam busur itu," katanya .
Israel meyakini satu dari setiap 10 pemberontak Suriah merupakan milisi Sunni yang berdasarkan sejarah, bermusuhan dengan kelompok Alawit yang dimana Assad merupakan bagian di dalamnya.
Kelompk Alawit merupakan cabang dari Islam Syiah. (reuters.com)