Aksi Memikat Rombongan KRI Dewaruci di Darwin Australia
Hawa panas yang menyengat kulit ternyata menimpa juga di Darwin, Australia. Padahal waktu masih pagi, sekitar
Editor: Widiyabuana Slay
TRIBUNNEWS.COM - Hawa panas yang menyengat kulit ternyata menimpa juga di Darwin, Australia. Padahal waktu masih pagi, sekitar pukul 09.00 waktu setempat, saat rombongan dari KRI Dewaruci melaksanakan kunjungan kehormatan ke kantor Konsulat Jenderal RI di Darwin, Senin (23/9/2013). Demikian rilis yang diterima redaksi Tribunnews.com, Rabu (25/9/2013).
Rombongan terdiri dari Seklem AAL Kolonel Laut Marinir Trusono, Dirdik AAL Kolonel Laut (P) Kris Sri Hod , Athan Laut RI di Australia Kolonel Didik Kurniawan ,S.H., M.Si., Komandan KRI Dewaruci Letkol Laut (P) Anung Sutanto, Palaklat Mayor Laut (P) Agus Praptopo serta tiga Kadet AAL. Rombongan diterima dengan hangat oleh Konjen RI di Darwin Bpk. Ade Padmo Sarwono. Setelah melaksanakan pembicaraan ringan dan ucapan selamat datang di Darwin dari Konjen, kegiatan kunjungan diakhiri dengan tukar menukar cindera mata.
Setelah kegiatan kunjungan, pada pukul 11.00 waktu setempat, rombongan kembali ke KRI Dewaruci. Kemudian Dirdik dan Seklem AAL memberi pengarahan kepada Kadet AAL Tk. III Anggkatan ke-60 yang mengikuti KJK ke Australia. Dalam arahannya, kedua pejabat ini memberi semangat kepada para Kadet yang sudah menjalani pelayaran 80 persen.
Pada siang harinya, tepatnya pukul 13.00 waktu setempat, Kadet AAL mempertontonkan kebolehanya di sekolah menengah tingkat atas setempat. Drum Band Genderang Suling Gita Jala Taruna yang dimainkan sejumlah 75 Kadet yang beraksi meliuk liuk dihadapan para siswa di Darwin mendapat sambutan yang meriah, selain itu juga dibagikan brosur Beautiful Wonderful Indonesian kepada para siswa.
Kegiatan serupa juga dilaksanakan di sekolah menengah tingkat pertama di Darwin. Di sini, selain Drum Band Gita Jala Taruna juga ditampilkan Tarian Badinding yang dimainkan oleh prajurit KRI Dewaruci. Selesai pertunjukan seni, para Kadet menyaksikan presentasi dari siswa setingkat SMP ini. Yang menarik ternyata di sekolah ini juga ada kurikulum pelajaran bahasa Indonesia, ada beberapa siswa yang fasih berbahasa Indonesia walaupun dialeknya agak aneh di telinga kita.