Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Aktivitas Tim Médecins Sans Frontières di Lokasi Bencana Haiyan di Filipina

Walau masih menghadapi kesulitan logistik, aktivitas tim Dokter Lintas Batas (MSF) di kepulauan yang terdampak Topan

Editor: Widiyabuana Slay
zoom-in Aktivitas Tim Médecins Sans Frontières di Lokasi Bencana Haiyan di Filipina
Médecins Sans Frontières/Caroline Van Nespen/
dr. Johan Von Schreeb dari Médecins Sans Frontières (Dokter Lintas Batas) bekerja di pusat kesehatan di daerah Guiuan, Filipina, untuk merawat pasien terluka. 

TRIBUNNEWS.COM - Walau  masih menghadapi kesulitan logistik, aktivitas tim  Médecins Sans Frontières (MSF), atau Dokter Lintas Batas  di kepulauan yang terdampak Topan Haiyan mulai berjalan. Dengan 137 staf internasional di Filipina dan 232 ton pasokan bantuan yang baru tiba, tim MSF terus mengkaji berbagai daerah di luar kota-kota utama sambil terus memberikan layanan kesehatan di berbagai lokasi. Demikian rilis yang diterima redaksi Tribunnews.com, Minggu (17/11/2013).

Kini MSF aktif di kepulauan Samar, Leyte dan Panay dan telah memulai pengkajian kebutuhan di Masbate. Masih ada staf dan penerbangan kargo berisi pasokan bantuan yang masih dalam perjalanan.

Samar
Tim Tanggap Darurat MSF di ujung timur Pulau Samar, di mana topan pertama menghantam, telah memulai aktivitas medis di Kota Guiuan. Sebanyak 600 konsultasi telah dilakukan pada hari pertama kegiatan medis, dengan mayoritas penanganan luka infeksi dan luka robek/sayatan. Staf MSF bekerja dengan dua dokter Filipina, dan banyak masyarakat setempat yang bersukarela membantu apapun yang bisa mereka lakukan.

Separuh dari rumah sakit di Guiuan hancur dan separuh lainnya rusak dengan sedikit harapan untuk dapat diperbaiki. Untuk saat ini, staf kesehatan tengah bekerja di tengah reruntuhan, namun  sebuah rumah sakit tenda telah mulai didirikan. Duapuluh ton material dan persediaan telah mencapai tim di Guaian. Semakin banyak pesawat kargo akan mendarat beberapa hari ke depan, sebuah pesawat membawa peralatan air-sanitasi, dan pesawat lainnya membawa sekitar 1.700 tenda untuk didistribusikan sebagai tempat perlindungan.  Peralatan medis lainnya juga akan tiba.

 
‘Di Kota Guiuan, tiap atap rumah telah diterbangkan di kota berpenduduk 45.000  jiwa ini,” ujar dr Natasha Reyes, koordinator tanggap darurat MSF di Filipina. “Separuh dari rumah sakit di kota tersebut telah hancur – tidak ada atap, peralatan listrik dan sebagainya hancur. Sebelumnya rumah sakit itu memiliki 50 tempat tidur dengan X-ray, ruang operasi, semuanya. Angin telah menghancurkannya.”

Leyte

Di Kota Tacloban, tim yang beranggotakan delatan orang, memperkuat diri dengan tambahan personel—dokter medis, perawat, spesialis logistik, dan psikolog – untuk menyiapkan pendirian inflatable hospital atau rumah sakit yang didirikan dengan memompa udara. Lokasi ini akan berada di samping Rumah Sakit Bethany di depan pantai Tacloban yang juga telah dirusakkan oleh gelombang air laut. Rencananya akan didirikan RS dengan pelayanan medis yang lengkap, mencakup ruang gawat darurat, departemen rawat inap, ruang operasi, beberapa bangsal pasca operasi, kebidanan, unit ginekologi, bersalin, kegiatan psikososial, bank darah, x-ray dan ruang isolasi.

Berita Rekomendasi

Di Kota Palo, 12 kilometer timur dari Tacloban, sebuah tim beranggotakan tiga orang tengah mengatur layanan kesehatan dasar. Di kota Ormoc dan sekitarnya, tim yang mencakup dokter, perawat, spesialis logistik dan psikolog tengah memulai klinik berjalan sembari mengkaji kebutuhan-kebutuhan lebih lanjut. Perhatian umumnya difokuskan pada pusat evakuasi di mana orang-orang berkumpul setelah topan. Tim telah menyediakan beberapa perawatan medis dasar.
 
Dua tim telah melakukan pengkajian di sepanjang pantai timur dan barat pulau. Sepanjang pantai barat, sebagian besar rumah mengalami kerusakan struktural, meski umumnya situasi tidak seburuk pantai timur, di mana sebagian besar struktur kesehatan rusak dan terjadi masalah persediaan.
 
Di Kota Dulang, dengan populasi sekitar 48.000 jiwa, fasilitas kesehatan kebanyakan juga telah hancur dan para staf medis melaporkan meningkatnya jumlah pasien diare. Mereka juga menerima pasien yang terluka, umumnya karena luka sobek atau sayatan. Sistem rujukan tidak lagi bekerja, karena tidak ada bensin untuk mengangkut para pasien. Tim MSF berencana mendistribusikan barang-barang bantuan dan dukungan untuk fasilitas medis.

Panay

Di bagian utara Provinsi  Iloilo, dan di dekat pulau-pulau lepas pantai, tingkat kerusakan mencapai 90 persen. MSF berencana  memfokuskan diri pada kebutuhan-kebutuhan paling mendesak seperti perawatan kesehatan mendasar melalui klinik berjalan serta distribusi barang bantuan. Kajian kebutuhan diteruskan di berbagai bagian pulau ini untuk mengidentifikasi di mana respon MSF paling dibutuhkan.

Barang-barang bantuan akan tiba di Kota Roxas, dan MSF telah membuka dua unit rawat jalan di kota Cartes dan Estancia.

 
Masbate
MSF telah memulai mengkaji kebutuhan di pulau Masbate.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas