Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Besok, DPR Gelar Rapat Dengan BIN Soal Penyadapan

Komisi I DPR berencana melakukan rapat terkait dengan kasus penyadapan yang dilakukan Australia.

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Besok, DPR Gelar Rapat Dengan BIN Soal Penyadapan
NET
Politikus Partai Demokrat Ramadhan Pohan 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Komisi I DPR berencana melakukan rapat terkait dengan kasus penyadapan yang dilakukan Australia. Rapat direncanakan pada Kamis (21/11/2013) besok.

"Besok kami lakukan komprehensif rapat dengan BIN, Menteri Pertahanan dan Menteri Komunikasi dan Informasi. Kita akan rapatkan besok, termasuk dengan Menter Luar Negeri. Barangkali dengan Dubes Indonesia di Australia Najib," kata Wakil Ketua Komisi I DPR Ramadhan Pohan di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (20/11/2013).

Pohan mengatakan hubungan antara Indonesia dan Australia semenjak kasus penyadapan turun derajatnya. "Endingnya tidak akan bermusuhan tetapi tidak bersahabat," imbuhnya.

Pohan mengaku tidak dapat membanyangkan adanya 15 ribu pengungsi gelap yang ingin ke Australia. Politisi Demokrat itu tidak yakin Australia dapat mengatasi persoalan tersebut.

"Kalau soal perdagangan ekonomi, jangan pernah ada ketergantungan antara Indonesiaa ke Australia," katanya

Pohan mengatakan langkah tegas yang diambil Indonesia sudah tepat. Kini keputusannya ada di tangan Australia. Pohan mengatakan negeri Kangguru itu tidak menganggap penyadapan sebagai pelanggaran. Bahkan tidak mau meminta maaf. "Mereka menganggap masalah penyadapan hal biasa dan tetap akan dilakukan pemerintahan Tony Abbott," ungkapnya.

Berita Rekomendasi

Pohan menuturukan bila sampai besok malam Abbott tidak meminta maaf maka ia menduga hubungan Indonesia-Australia sebagai negara sahabat akan berakhir.

"Levelnya hanya perwakilan biasa. Saya menghimbau duta besar Indonesia untuk tidak wara-wiri, karena makin membuat panas hati publik. Seolah tak ada persoalan Indonesia dan Australia," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas