Dunia Kehilangan Jiwa Atas Minggalnya Nelsom Mandela
Meninggalnya tokoh anti politik Apharteid Afrika Selatan, Nelson Mandela, mengundang simpati yang dalam
Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Eri Komar Sinaga
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Meninggalnya tokoh anti politik Apharteid Afrika Selatan, Nelson Mandela, mengundang simpati yang dalam tak terkecuali dari tokoh Indonesia.
Budayawan Mohamad Sobary, beken dipanggil Kang Sobary, mengatakan negara-negara di dunia layak mengibarkan bendera satu bulan penuh untuk menghormati dan mengenal Mandela.
"Dunia harus menangis, Dunia wajib menangis. Negara-negara wajib mengibarkan bendera satu bulan penuh karena hilangnya orang besar. Orang besar hampir tingkat nabi. Hampir selevel nabi, orang suci. Dunia kehilangan jiwa, kehilangan kemurnian kemanusiaan, dunia kehilangan kejujuran dan belas kasihan kepada sesama," ujar Sobary kepada Tribunnews, di Hotel Aryaduta, Jakarta, Jumat (6/12/2013).
Selain menjadi tokoh dunia yang menentang politik pengelompokan umat manusia berdasarkan warna kulit, Sobary mengatakan dunia juga bisa belajar dari Mangela mengenai nasionalisme.
"Spesial ada semangat nasionalisme dengan dia mengenakan batik walau itu batik Afrika," kata dia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.