Dewi Soekarno Bingung Sikap China dan Korea Terkait Kuil Yasukuni
Mantan isteri ke-5 Presiden RI pertama, Ratna Sari Dewi Soekarno, terlahir dengan nama Naoko Nemoto
Editor: Widiyabuana Slay
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo, dari Tokyo, Jepang
TRIBUNNEWS.COM - Mantan isteri ke-5 Presiden RI pertama, Ratna Sari Dewi Soekarno, terlahir dengan nama Naoko Nemoto, kelahiran Tokyo, 6 Februari 1940, berarti kini 73 tahun, biasa dipanggil di Jepang dengan nama Dewi Fujin, bingung kepada China dan Korea yang selalu meributkan kunjungan pejabat Jepang ke kuil Yasukuni di Tokyo.
"Saya bingung melihat China dan Korea yang selalu ribut dan menyebar ke berbagai negara keributan ini apabila ada kunjungan pejabat pemerintah Jepang ke kuil Yasukuni."
Demikian komentarnya saat berkunjungan ke kantor Niconico TV Channel Sakura kemarin bersama calon Gubernur Tokyo, Mantan Kepala Staf Angkatan Udara Jepang, Tamogami Toshio (65). Dewi menghadiahi 8 botol sampanye ke televisi tersebut sebagai tanda terima kasih dan ucapan selamat tahun baru kepada televisi tersebut yang saat ini menjadi pilihan sangat populer masyarakat Jepang di mana pun berada karena mudah dilihat dan diakses lewat internet.
Menurutnya lagi, kunjungan pejabat ke kuil itu sebenarnya tak perlu diributkan karena itu bagian dari upaya penghormatan kepada arwah pejuang Jepang yang telah meninggal saat perang dunia kedua, "Pihak kementerian luar negeri juga kelihatan seolah tutup mata mengenai keributan ini, berusaha menghindar dari keributan sehingga akibatnya kedua negara itu terus saja berkoar-koar menjelekkan Jepang di kalangan internasional," tambahnya lagi.
Keberadaan Dewi bersama Tamogami tidak diketahui jelas. tetapi karena Tamogami didukung oleh mantan Gubernur Tokyo Ishihara, ada kemungkinan Dewi pun ikut mendukung Tamogami sebagai Gubernur Tokyo mendatang. Tamogami akan menjadi salah satu calon kuat untuk menjadi Gubernur Tokyo.
Namun satu lagi calon kuat Gubernur Tokyo adalah mantan PM Jepang Morihiro Hosokawa yang berharap dapat dukungan kuat dari mantan PM Jepang Junichiro Koizumi. Meteka berdua akan bertemu berdiskusi minggu depan mengenai dukungan dan pencalonan Hosokawa. Kalau keduanya bersatu, Koizumi mendukung Hosokawa, dipastikan Hosokawa akan menjadi Gubernur Tokyo pada pemilu 9 Februari mendatang.