Mengaku Snack Ternyata Judi Baccarat, Kerjaan Yakuza?
Toko berkedok penjual makanan ringan rupanya menjdi tempat judi yang punya omzet miliran. Disinyalir kerjaan Yakuza
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo, dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Tulisan di depan hanya Snack, tetapi begitu masuk ke toko ini ternyata tempat judi Baccarat dan selama tiga bulan, sejak November 2013 dibuka, toko yang ada di daerah Edogawa Tokyo ini bisa menghasilkan uang 15 juta yen.
Demikian ungkap sumber kepolisian Jepang kepada Tribunnews.com pagi ini (4/2/2014).
"Kami baru saja menggerebek dan menangkap pelaku Mizuho Yoshino (39) tanggal 30 Januari malam lalu di Edogawa-ku, dekat stasiun JR Koiwa," paparnya.
Saat penggerebegan tersebut ditemukan banyak alat Baccarat untuk berjudi selain juga dua orang tamu orang Warga Negara China di sana, wanita yang diduga ikut membantu Yoshino dalam kelancaran tempat judi tersebut. Juga dua orang stafnya yang lain ikut pula ditahan polisi.
Diperlengkapi dengan kamera pengintai yang dimaksudkan untuk mengetahui siapa orang yang masuk. Apabila tidak dikenal, bukan langganan, tidak akan bisa masuk ke dalam toko tersebut.
Sedikitnya 15 juta yen uang terkumpul dalam tiga bulan terakhir ini, "Saya memang sadar bisa dapat uang banyak kalau buka toko judi seperti ini," ungkap Yoshino kepada polisi.
Perbuatan tersebut biasanya dilakukan anggota Yakuza -mafia Jepang- yang membutuhkan pasokan uang besar saat ini karena penerimaan uang di Jepang jauh semakin berkurang dengan UU AntiYakuza yang mulai diberlakukan sejak tahun 2011.
Gerak Yakuza pun semakin sulit akhir-akhir ini. Informasi lengkap Yakuza silakan baca di www.yakuza.in.