Sebelum Bunuh Diri Pilot Fujio Kirim Surat Terakhir untuk Sang Ibu
Pemerintah Daerah Minami-Kyushu tanggal 4 Februari 2014 lalu mengirimkan surat aplikasi untuk 333 item
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.CM, TOKYO - Pilot pesawat Jepang bunuh diri menabrakkan kapal jetnya ke kapal induk Amerika Serikat supaya bisa memenangkan perang. Upaya bunuh diri tersebut disebut Kamikaze dan ribuan pilot Jepang yang terkenal meninggal untuk berbakti kepada negara dan orangtuanya.
Salah satu pilot tersebut Fujio Wakamatsu (19) mengirimkan surat terakhirnya untuk ibunya. Terkenal dengan nama Surat dari Chiran. Nama ini adalah nama pangkalan angkatan udara Chiran, di Minami Kyushu, Kagoshima.
Demikian isi suratnya: "Dear Ibu, Tak ada yang bisa diucapkan sekarang. Saya akan pergi menaklukkan misi ini dengan senyum untuk terakhir kali dan berbakti untukmu. Tolong ingat, saya tidak menangis namun punya permintaan kalau bisa sediakan kue bola buat saya setelah saya pergi."
Itulah surat pilot Kamikaze bersama surat lain akan diajukan dan supaya disahkan oleh UNESCO sebagai bagian dari Memori Dunia. Pemerintah Daerah Minami-Kyushu tanggal 4 Februari 2014 lalu mengirimkan surat aplikasi untuk 333 item yang tersimpan di Chiran Peace Museum, termasuk surat tulisan tangan asli dari para pilot Kamikaze seperti itu.
"Tahun depan adalah peringatan 70 tahun berakhirnya perang dunia kedua. Dengan Memori Dunia UNESCO kami berharap dapat memberikan informasi lebih luas lagi kepada dunia suara asli kami dan perasaan kami terutama dari para pilot tersebut sebagai korban dari bagian kebijaksanaan perang dari Jepang saat itu," ujar Mayor Kanpei Shimoide.
Chiran Peace Museum berlokasi yang sama dengan lokasi lepas landas pangkalan udara Chiran di masa lalu, tempat para pilot Kamikaze lepas landas dulu. Berisi 14.000 items termasuk 1.036 potret pilot yang meninggal dalam misi bunuh diri tersebut selama perang dunia kedua. Saat ini antara 400 ribu hingga 700 ribu pengunjung museum tersebut per tahun.
Aplikasi untuk dimasukkan ke Memori Dunia UNESCO dilakukan setiap dua tahun sekali dan berharap tahun depan bisa diterima dan diakui UNESCO sehingga pengunjung dapat lebih banyak lagi datang ke museum tersebut. Museum ini berdiri 1 Desember 2007.