Salju lebat Hantam Tokyo, Pertama Kali sejak 13 Tahun Lalu
Salju lebat melanda Tokyo dan sekitarnya. Kereta api termasuk kereta peluru Shinkansen sempat terhenti selama 30-90 menit.
Editor: Yulis Sulistyawan
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.CM, TOKYO - Salju lebat melanda Tokyo dan sekitarnya. Kereta api termasuk kereta peluru Shinkansen sempat terhenti selama 30-90 menit. Pesawat juga tertunda. Perjalanan darat menggunakan mobil juga macet karena harus berjalan pelan guna menghindari slip kecelakaan. Lampu rumah pun sempat mati (padam).Salju tebal ini untuk pertamakalinya sejak 13 tahun lalu.
Menurut lembaga meteorologi dan geofisika Jepang ini pertama kali salju lebat sejak 13 tahun lalu. Akibat salju lebat ini banyak transportasi terhenti, baik kereta api, pesawat terbang, maupun jalan raya menjadi terhenti karena sangat mudah slip dan menghindari kecelakaan akibat salju lebat.
Suhu tercatat mencapai 0 derajat celcius pada Sabtu (8/2/2014) malam ini di Tokyo dan sekitarnya. Lebih parah lagi sekitar 50.000 keluarga mengalami mati lampu sejenak karena lebatnya salju. Sekitar satu dua menit lampu sempat mati di Tokyo dan sekitarnya, termasuk Yokohama.
Pihak Bandara dan perusahaan penerbangan mengimbau kepada penumpang agar berhati-hati sebelum berangkat. Calon penumpang yang hendak ke bandara juga diimbau memperkirakan adanya keterlambatan kereta api dan transportasi darat yang diperkirakan akan terlambat. Sehingga calon penumpang pesawat diimbau bernagkat menuju bandara jauh lebih awal.
Pengumuman disampaikan lewat televisi, radio dan berbagai alat komunikasi sampai telepon langsung ke penumpang yang ingin berangkat menggunakan pesawat terbang agar tidak datang terlambat atau terhalang sesuatu.
Tribunnews.com menyaksikan beberapa mobil "tertimbun" salju lebat sehingga sulit kelihatan fisik mobil itu. Yang terlihat cuma bagian kanan dan kirinya saja. Bagian depan dan belakang serta atas mobil tertutup salju tebal.
Masyarakat juga banyak yang membersihkan salju di atap rumah agar tidak memberatkan atap rumah. Bagi rumah lama yang rentan, salju bertumpuk menjadi sangat berat dan membahayakan rumah itu sendiri kalau didiamkan bertumpuk di atas rumah. Terlebih lagi rumah model lama yang tak memiliki penghangat di atas gentengnya.