Muhammad Mursi Jalani Sidang Tuduhan Spionase dan Teror di Mesir
Presiden terguling Mesir Muhammad Mursi, Minggu (16/2/2014), menghadapi tuduhan spionase dan teror di Mesir.
TRIBUNNEWS.COM, KAIRO - Presiden terguling Mesir Muhammad Mursi, Minggu (16/2/2014), menghadapi tuduhan spionase dan teror di Mesir, dalam persidangan ketiga.
Mursi dan 35 orang lain, termasuk mantan ajudan dan pemimpin Ikhwanul Muslimin, dituduh melakukan praktik mata-mata untuk Ikhwanul Muslimin dan gerakan militer Palestina, Hamas.
Selain itu, mereka juga dituduh melakukan serangan teror di dalam negeri terhadap aset, lembaga, dan pegawai negara, untuk menyebarkan kekacauan.
Kalau dinyatakan bersalah, para terdakwa akan berhadapan dengan hukuman mati.
Mursi digulingkan militer pada 3 Juli 2013, setelah berkuasa sejak Juli 2012 begitu memenangi pemilu demokratis pertama di Mesir.
Sebelumnya, Mursi sudah diadili untuk tuduhan pembunuhan atas demonstran oposisi pada Desember 2012.
Selain itu, Mursi juga dikenakan tuduhan kekerasan pada 2011, terkait penggulingan mantan Presiden Hosni Mubarak.
Masih tak cukup, Mursi akan dihadapkan pada pengadilan terpisah untuk tuduhan penghinaan terhadap pengadilan. Belum ada kepastian tanggal pengadilan untuk tuduhan ini.
Sejak penggulingan Mursi, tindakan kekerasan terus menimpa para pendukungnya dan simpatisan Ikhwanul Muslimin.
Tak kurang dari 1.400 orang tewas sejak penggulingan Mursi, menurut data Amnesti Internasional, dengan ribuan orang lain ditangkap.