Booking 3 Bulan Dulu untuk Nikmati Makanan di Restoran Ninja
Pada saat kita masuk ke restoran itu, mendekati tempat pendaftaran tamu, muncullah ninja dari atas, loncat ke depan kita sehingga
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo di Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Keberadaan ninja di zaman sekarang menurut ahli ninja generasi terakhir saat ini, Jinichi Kawakami, yang juga seorang Profesor di Universitas Mie, Jepang, banyak dipakai untuk hiburan. Penampilan di masyarakat, dianggapnya sudah cukup baik untuk melestarikan ninja itu sendiri.
Satu model hiburan menggunakan ninja sudah dilakukan di sebuah restoran di Tokyo, Restoran Ninja. Menarik sekali sehingga banyak orang asing masuk ke sana. Menunya pun dibuat dengan menggunakan nama-nama istilah ninja. Harga set menu antara 5.500 yen sampai dengan 8.800 yen per orang atau setara Rp 680 ribu sampai Rp 1,1 juta.
Pada saat kita masuk ke restoran itu, mendekati tempat pendaftaran tamu, muncullah ninja dari atas, loncat ke depan kita sehingga mungkin tamu yang baru masuk menjadi kaget juga. Lalu mempersilakan masuk dan mengantarkan ke meja atau ruangan yang telah direservasi.
Begitu penuh restoran ini sehingga kita tidak bisa datang mendadak, harus booking terlebih dulu biasanya 3 bulan di muka sudah penuh karena kamar atau ruang makannya juga terbatas jumlahnya.
Di dalam ruangan juga dibuat ala suasana ninja. Pelayannya juga menggunakan seragam ninja. Ada pula pertunjukan seperti magic, sebuah benda kecil ditaruh di atas meja, ditutup, dengan magic, penutup dibuka malah berubah bentuk, keluar ayam panggang yang kita pesan dan siap disaji.
Pada saat kita pulang juga diantar dan untuk keperluan foto dipajang pula spanduk mini yang dipegang seorang ninja, dengan tulisan Please Come Again.
Itulah mungkin keberadaan ninja saat ini, lebih banyak menjadi hiburan, bahkan juga banyak game permainan ninja bagi anak-anak di Jepang dan juga sudah menyebar ke berbagai negara.
Sementara ninja asli mungkin jadi terlupa atau dilupakan kita semua. Apalagi setelah sang ahli ninja malah menyarankan tak usah belajar menjadi ninja. Atau artinya sebaliknya? Karena memag seorang ninja itu pada hakekatnya tidak boleh menonjol apalagi menonjolkan diri. Justru ninja harus tersembunyi, di belakang layar, tidak ketahuan, low profile, sehingga tempat persembunyiannya pun banyak sekali termasuk menggunakan gorong-gorong bawah tanah sebagai akses persembunyiannya serta jalan pintas ke tempat tertentu.
Di situlah maka sering dikatakan Ninja pintar menghilang, padahal masuk ke dalam tempat persembunyiannya di bawah tanah atau di balik dinding gelap dengan ruangan sangat sempit sekali pun bisa dimasuki dan terselip ke sana.