Malaysia Akui MH 370 Terbang ke Samudera Hindia
Pejabat Malaysia akhirnya mengakui bahwa pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang pekan lalu terbang ke Samudera Hindia.
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR - Pejabat Malaysia akhirnya mengakui bahwa pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang pekan lalu terbang ke Samudera Hindia. Pernyataan itu dikeluarkan setelah berkali-kali membantah kabar yang beredar mengenai pesawat itu.
Seorang pejabat militer senior Malaysia yang tak bersedia dikutip namanya mengungkapkan pihaknya kini percaya Malaysia Airlines MH370 secara sengaja berbelok ke Samudera Hindia. Itu dilakukan oleh seseorang yang cukup mumpuni di dunia penerbangan serta memahami posisi radar.
"Itu pasti dilakukan oleh orang yang ahli penerbangan, berkompeten dan dilakukan oleh salah satu dari pilot yang ikut menerbangkan Malaysia Airlines tersebut," ujarnya seperti dikutip AFP, Sabtu (15/3/2014).
Pejabat itu menyatakan teori tersebut didasarkan pada data radar militer yang saat ini masih belum bisa diungkapkan ke publik. Radar tersebut menangkap adanya pergerakan pesawat beberapa jam setelah menghilang dari radar sipil.
Pesawat itu terbang mengarah ke Samudera Hindia, ke arah barat dan menjauhi rute yang sebenarnya, selama empat hingga lima jam setelah menghilang. "Dia sangat memahami bagaimana menghindari pantauan radar sipil. Selama ini dia telah belajar melakukan itu," lanjutnya.
Sebelumnya, angkatan udara Malaysia menyatakan sedang menginvestigasi obyek terbang yang tertangkap oleh radar militer yang mengarah ke Kepulauan Andaman, beberapa jam setelah MH 370 hilang dari radar sipil. Akan tetapi, para pejabat militer hingga kini tak membocorkan detail mengenai data tersebut karena masih dalam proses penyelidikan.
Boeing 777-200 milik Malaysia Airlines dengan kode penerbangan MH 370 hilang dari pantauan radar pada dini hari pekan lalu saat akan melakukan penerbangan menuju Beijing China. Saat itu kondisi cuaca cukup bersahabat. Selama ini jenis pesawat tersebut memiliki reputasi tinggi dalam hal keselamatan.
Spekulasi yang beredar menyebutkan hilangnya pesawat itu karena terjadi ledakan di udara, pembajakan, masalah teknis hingga pilot bunuh diri.
Namun dari laporan terakhir, dugaan mengenai pesawat tersebut "dibajak" semakin menguat. Ini lantaran pesawat tersebut masih terbang tanpa terdeteksi radar sipil, meski telah dinyatakan hilang.