Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kapal Perusak AS Ditarik dari Operasi Pencarian Malaysia Airlines MH370

keputusan untuk menarik USS Kidd disebabkan area pencarian kini semakin luas

zoom-in Kapal Perusak AS Ditarik dari Operasi Pencarian Malaysia Airlines MH370
WYNC DATA TEAM
Gambar yang disediakan WYNC Data Team. Titik-titik merah merupakan bandara yang mungkin didarati pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang kontak. 

TRIBUNNEWS.COM — Pemerintah AS, Selasa (18/3/2014), menarik kapal perusak USS Kids yang terlibat dalam upaya pencarian internasional pesawat Malaysia Airlines MH370.

Pentagon mengatakan, keputusan untuk menarik USS Kidd disebabkan area pencarian kini semakin luas dan upaya pencarian akan lebih efektif jika menggunakan pesawat pengintai.

Kapal perusak itu sudah bergabung dengan operasi pencarian ini sejak pekan lalu dan fokus dalam pencarian di Laut Andaman sesuai permintaan Pemerintah Malaysia.

"USS Kidd sudah menyelesaikan pencarian di area seluas 15.000 mil persegi, tetapi tidak menemukan puing-puing atau benda apa pun yang bisa dikaitkan dengan pesawat yang hilang," kata Pentagon.

Setelah menarik mundur USS Kidd, kini Angkatan Laut AS akan mengandalkan pesawat pengintai Poseidon P-8 dan P03 Orion untuk meneruskan upaya pencarian.

"Dengan area pencarian meluas hingga ke wilayah selatan Samudra Hindia, pesawat pengintai jarak jauh seperti P-8 Poseidon dan P-3C Orion lebih cocok untuk upaya pencarian," demikian pernyataan Armada Pasifik Angkatan Laut AS.

Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel mengatakan sudah menghubungi Menteri Transportasi Malaysia Hishamuddin Hussein dan mengatakan Pemerintah AS tetap akan memberi bantuan dalam operasi pencarian ini.

Berita Rekomendasi

Pesawat Boeing 777-200 Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 hilang saat menerbangi rute Kuala Lumpur-Beijing pada 8 Maret lalu. Sejak saat itu, upaya pencarian internasional yang kini melibatkan lebih dari 20 negara dilakukan, tetapi belum menemukan titik terang.

Akibat belum kunjung ditemukannya pesawat yang mengangkut 239 orang penumpang itu, berbagai teori terkait hilangnya pesawat itu bermunculan, mulai dari kemungkinan aksi teror, pilot bunuh diri, hingga pembajakan. Semua teori itu hingga kini belum bisa dibuktikan kebenarannya.(AFP/Kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas