Militer AS Kirim Alat Pencari Kotak Hitam ke Lokasi Pencarian MH370
Amerika Serikat, mengirimkan sebuah pencari kotak hitam ke wilayah selatan Samudra Hindia.
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Angkatan Laut Amerika Serikat, Senin (24/3/2014), mengatakan, mengirimkan sebuah pencari kotak hitam ke wilayah selatan Samudra Hindia yang saat ini menjadi lokasi pencarian Malaysia Airlines yang hilang.
Angkatan Laut AS mengatakan, pengiriman peralatan itu merupakan langkah mengantisipasi kalau puing-puing baru yang ditemukan akhir pekan lalu dipastikan merupakan bagian dari pesawat berpenumpang 239 orang tersebut.
"Jika puing itu ternyata bukan bagian dari pesawat tersebut, maka peralatan ini akan menjadi tambahan signifikan untuk mencari kotak hitam pesawat itu," kata Kolonel William Marks, juru bicara Armada Ketujuh AS.
Alat pencari kotak hitam itu, mengandalkan sinyal akustik untuk mencari posisi kotak hitam yang berisi rekaman penerbangan. Alat ini mampu mencari kotak hitam yang tenggelam di kedalaman maksimal 6.000 meter.
Meski demikian, Armada Ketujuh AS menegaskan, pengiriman peralatan canggih ini bukan berarti lokasi pesawat Malaysia Airlines itu sudah ditemukan.
"Harap dicatat bahwa pengiriman alat ini ke Samudra Hindia bukan indikasi kami sudah mengonfirmasi puing-puing yang ditemukan," tambah Marks.
"Ini hanya langkah antisipasi sehingga jika kami memang menemukan puing (pesawat), kami sudah siap mencari kotak hitam," lanjut Marks.
Sebelumnya, pesawat terbang militer China yang terbang dari kota Perth, Australia, menemukan "puing mencurigakan" mengapung di perairan terpencil dan tertangkap satelit China dan Australia.
Penemuan puing palet kayu dan puing-puing lainnya itu diharapkan terkait dengan Boeing 777-200 Malaysia Airlines yang sudah hilang selama dua pekan.
Aparat Australia mengatakan, palet itu, bersama dengan benda semacam sabuk atau pengikat, terlihat pada Sabtu (22/3/2014) di bagian terpencil Samudra Hindia yang menjadi lokasi pencarian, 2.500 kilometer sebelah barat daya kota Perth.