PM Malaysia: Kesimpulan MH370 Jatuh di Laut Sangat Berat untuk Keluarga
Perdana Menteri Malaysia Najib Razak, Senin (24/3/2014), menyatakan kesedihan yang mendalam atas musibah yang menimpa Malaysia Airlines MH370.
Editor: Yulis Sulistyawan
TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR — Perdana Menteri Malaysia Najib Razak, Senin (24/3/2014), menyatakan kesedihan yang mendalam atas musibah yang menimpa Malaysia Airlines MH370.
Menurut data-data terbaru, Razak mengatakan, penerbangan MH370 yang hilang dari radar sejak dua pekan atau 8 Maret 2014 lalu berakhir di wilayah selatan Samudra Hindia.
Najib Razak melanjutkan, pihak manajemen Malaysia Airlines sudah berbicara kepada keluarga penumpang dan awak MH370 terkait perkembangan terbaru ini dan kemungkinan terburuk menyangkut nasib para penumpang.
"Bagi mereka (keluarga) beberapa pekan terakhir ini sungguh sangat berat. Sehingga saya mengimbau media agar menghormati privasi mereka dan memberikan kesempatan bagi mereka ruang dalam masa-masa sulit ini," ujar Razak.
Sebelumnya, Perdana Menteri Malaysia Najib Razak juga menyampaikan bahwa penerbangan Malaysia Airlines MH370 berakhir di wilayah selatan Samudra Hindia.
Pernyataan itu dilontarkan setelah pesawat pengintai China dan Australia melihat benda-benda yang diduga puing-puing MH370 di wilayah terpencil Samudra Hindia, 2.500 kilometer sebelah barat daya kota Perth, Australia.
Jika benda-benda itu benar-benar merupakan puing MH370, maka ini merupakan temuan paling konkret dalam operasi pencarian internasional yang melelahkan selama dua pekan terakhir ini.
Meski demikian, tim pencari menyatakan, sebelum benda-benda itu diangkat dari laut dan diperiksa belum dapat benar-benar dipastikan bahwa benda-benda itu merupakan pecahan Malaysia Airlines.
Sementara itu, Angkatan Laut AS telah mengirimkan sebuah alat pencari kotak hitam ke wilayah pencarian di Samudra Hindia sebagai langkah antisipasi jika lokasi hilangnya MH370 benar-benar ditemukan.